Selasa, 09 November 2010

Belajar Invertebrata Dengan Mudah

  
Invertebrata
Sumber : http://free.vlsm.org


PROTOZOA

Merupakan filum hewan bersel satu yang dapat melakukan reproduksi seksual (generatif) maupun aseksual (vegetatif). Habitat hidupnya adalah tempat yang basah atau berair. Jika kondisi lingkungan tempat hidupnya tidak menguntungkanmaka protozoa akan membentuk membran tebal dan kuat yang disebut Kista. Ilmuwan yang pertama kali mempelajariprotozoa adalah Anthony van Leeuwenhoek.

Protozoa Dibagi Menjadi 4 Kelas => Berdasar Alat Gerak
  1. Rhizopoda (Sarcodina),
    alat geraknya berupa pseudopoda (kaki semu) • Amoeba proteus
    memiliki dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan dan vakuola kontraktil.

    • Entamoeba histolityca
      menyebabkan disentri amuba (bedakan dengan disentri basiler yang disebabkan Shigella dysentriae)
    • Entamoeba gingivalis
      menyebabkan pembusukan makanan di dalam mulut
      radang gusi (Gingivitis)
    • Foraminifera sp.
      fosilnya dapat dipergunakan sebagai petunjuk adanya minyak bumi. Tanah yang mengandung fosil fotaminifera disebut tanah globigerina.
    • Radiolaria sp.
      endapan tanah yang mengandung hewan tersebut digunakan untuk bahan penggosok.
  2. Flagellata (Mastigophora),
    alat geraknya berupa nagel (bulu cambuk). Dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:

    • Golongan phytonagellata

      - Euglena viridis (makhluk hidup peralihah antara protozoa
      dengan ganggang)
      - Volvax globator (makhluh hidup peralihah antara protozoa dengan ganggang)
      - Noctiluca millaris (hidup di laut dan dapat mengeluarkan cahaya bila terkena rangsangan mekanik)
    • Golongan Zooflagellata, contohnya :

      - Trypanosoma gambiense & Trypanosoma rhodesiense.
      Menyebabkan penyakit tidur di Afrika dengan vektor (pembawa) => lalat Tsetse (Glossina sp.)
      Trypanosoma gambiense
      vektornya Glossina palpalis => tsetse sungai
      Trypanosoma rhodeslense
      vektornya Glossina morsitans => tsetse semak
      - Trypanosoma cruzl
      =>penyakit chagas
      - Trypanosoma evansi =>penyakit surra, pada hewan ternak (sapi).
      - Leishmaniadonovani
      =>penyakit kalanzar
      - Trichomonas vaginalis
      => penyakit keputihan
  3. Ciliata (Ciliophora),
    alat gerak berupa silia (rambut getar)

    • Paramaecium caudatum =>disebut binatang sandal, yang memiliki dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan dan vakuola kontraktil yang berfungsi untuk mengatur kesetimbangan tekanan osmosis (osmoregulator). Memiliki dua jenis inti => Makronukleus dan Mikronukleus (inti reproduktif). Cara reproduksi, aseksual => membelah diri, seksual => konyugasi.

    • Balantidium coli => menyebabkan penyakit diare.

  4. Sporozoa,
    adalah protozoa yang tidak memiliki alat gerak

    Cara bergerak hewan ini dengan cara mengubah kedudukan tubuhnya. Pembiakan secara vegetatif (aseksual) disebut juga Skizogoni dan secara generatif (seksual) disebut Sporogoni.

    Marga yang berhubungan dengan kesehatan manusia Þ Toxopinsma dan Plasmodium.

    Jenis-jenisnya antara lain:
    - Plasmodiumfalciparum =>malaria tropika => sporulasi tiap hari
    - Plasmodium vivax =>malaria tertiana => sporulasi tiap hari ke-3
    (48 jam)
    - Plasmodium malariae =>malaria knartana => sporulasi tiap hari
    ke-4 (72 jam)
    - Plasmodiumovale =>malaria ovale
Siklus hidup Plasmodium mengalami metagenesis terjadi di dalam tubuh manusia (reproduksi vegetatif Þ skizogoni) dan didalam tubuh nyamuk Anopheles sp. (reproduksi generatif Þ sporogoni). secara lengkap sebagai berikut:

Sporozoit => Masuk Tubuh Di Dalam Hati (Ekstra Eritrositer) => Tropozoid => Merozoit (memakan eritrosit => Eritrositer) => Eritrosit Pecah (peristiwanya => Sporulasi) => Gametosit => Terhisap Nyamuk => Zygot Ookinet => Oosis => Sporozeit.

Pemberantasan malaria dapat dilakulcan dengan cara :
  1. Menghindari gigitan nyamuk Anopheles sp.
  2. Mengendalikan populasi nyamuk Anopheles dengan insektisida dan larvasida
  3. Pengobatan penderita secara teratur dengan antimalaria => chloroquin, fansidar, dll
PORIFERA

Porifera adalah hewan air yang hidup di laut. Hidupnva selalu melekat pada substrat (sesil) dan tidak dapat berpindahtempat secara bebas.

Ciri utama Þ memiliki iubang (Pori) yang banyak dan membentuk suatu Sistem Saluran. Air dan makanan yang larutdidalamnya diarnbil oleh hewan tersebut masuk melalui lubang Ostium, kemudian masuk ke dalam rongga tubuh. Setelahmakanan diserap air yang berlebihan dikeluarkan melalui lubang yang di sebut Oskulum.

Terdapat sel dengan bentuk khusus yang disebut Koanosit atau Sel Leher yang berfungsi untuk pencemaan makanan.Sel koanosit memiliki nukleus, vakuola dan flagel. Karena pencernaan berlangsung di dalam sel maka => pencernaan Intrasel.

Mempunyai Eksoskeleton (Rangka Luar): terdiri dari serabut-serabut lentur yang disebut Spongin dan terdiri dari duriyang disebut Spikula.

Pembiakan dengan cara generatif (kawin), hewan ini mempunyai daya Regenerasi yang tinggi.

COELENTERATA

Mempunyai rongga besar di tengah-tengah tubuhnya yang berfungsi seperti Usus pada hewan-hewan tingkat tinggi. Rongga itu disebut rongga Gastrovaskuler. Simetri tubuhnya Radial dan terdapat Tentakel disekitar mulutnya yang berfungsi untuk menangkap dan memasukkan makanan ke dalam tubuhnya. Tentakel vang dilengkapi sel Knidoblas yang mengandung racun sengat disebut Nematokis (ciri khas dari hewan berongga).

Dinding tubuhnya terdiri dari 2 lapisan lembaga yaitu:
1. Ektoderm => bagian luar
2. Endoderm => bagian dalam

Diantara dua lapisan tersebut terdapat lapisan tipis yang disebut Mesoglea. Karena dinding tubuhnya terdiri dari dua lapisan lembaga maka hewan itu disebut =>Hewan Diploblastik

Sebagian besar Coelenterata hidup di laut kecuali hydra sp. dan beberapa jenis lainnya. Hewan tersebut mempunyai dua fase bentuk tubuh yaitu fase Polip dan fase Medusa. Polip adalah fase saat hewan melekat pada suatu substrat (tidak dapat berpindah) sedangkan medusa adalah fase saat hewan dapat bergerak bebas.

Kelas-kelas yang termasuk di dalam filum Coelenterata adalah:


PLATYHELMINTHES



Terdiri Dari Tiga Kelas :

  1. Turbelaria (Cacing Berambut Getar)
    Satu-satunya kelas yang hidup bebas (non-parasit), contohnya adalah Planaria yang mempunyai sistem ekskresi dari sel-sel api (Flame Cell). Bersifat Hermafradit dan berdaya regenerasi cepat.

  2. REMATODA (Cacing Isap)
    Jenis-jenis kelas ini adalah :
    1. Fasciola hepatica (cacing hati ternak), bersifat hetmafrodit.
      Siklus hidupnya adalah : Telur => Larva Mirasidium masuk ke dalam tubuh siput Lymnea => Sporokista => berkembang menjadi Larva (II) : Redia => Larva (III) : Serkaria yang berekor, kemudian keluar dari tubuh keong => Kista yang menempel pada tetumbuhan air (terutama selada air => Nasturqium officinale) kemudian termakan hewan ternak (dapat tertular ke orang, apabila memakan selada air) => masuk ke tubuh dan menjadi Cacing dewasa menyebabkan Fascioliasis.
    2. Clonorchis sinensis / Opistorchis sinensis (cacing hati manusia)
      Siklus hidupnya adalah: Telur =>Larva Mirasidium => Sporokista => Larva (II) : Redia => Larva (III) : Serkaria => Larva(IV) : Metaserkaria, masuk ke dalam tubuh Ikan kemudian termakan oleh Orang Cacing dewasa, menyebabkan Clonorchiasis.
    3. Schistosoma
      Contohnya adalah Schistosoma japonicum, Schistosoma haematobium dan Schistosoma mansoni.hidup dipembuluh darah dan merupakan parasit darah. Memiliki hospes perantara Siput. Menyebabkan Schistosomiasis.
    4. Paragonimus westermani(cacing paru)
      Cacing yang menjadi parasit dalam paru-paru manusia. Sebagai hospes perantara ialah ketam (Eriocheirsinensis) dan tetumbuhan air. Menyebabkan Paragonimiasis.
    Fasciolopsis buski
    Cacing yang menjadi parasit dalam tubuh manusia. Hidup di dalam usus halus. Hospes perantaranya adalah tetumbuhan air. Menyebabkan Fasciolopsiasis.

  3. CESTODA (Cacing Pita)
    Tubuhnya terdiri dari rangkaian segmen-segmen yang masing-masing disebut Proglottid. Kepala disebut Skoleks dan memiliki alat isap (Sucker) yang memiliki kait (Rostelum) terbuat dari kitin. Pembentukan segmen (segmentasi) pada cacing pita disebut Strobilasi.

    Contoh :
    Taenia solium=>Cacing pita manusia
    Menyebabkan Taeniasis solium. Pada skoleknya terdapat kait-kait. Proglotid yang matang menjadi alat reproduksinya. Memiliki hospes perantara => Babi.

    Siklus hidup :
    Proglottid Masak (terdapat dalam feses) bila tertelan oleh babi => Embrio Heksakan, menembus usus dan melepaskan kait-kaitnya => Larva Sistiserkus (dalam otot lurik babi) tertelan manusia => Cacing dewasa.

    Taenia saginata =>Cacing pita manusia
    Menyebabkan Taeniasis saginata. Pada skoleknya tidak terdapat kait-kait. Memiliki hospes perantara => Sapi. Daur hidupnya sama dengan Taenia solium.

    Diphyllobothrium latum,
    Menyebabkan Diphyllobothriasis. Parasit pada manusia dengan hospes perantara berupa katak sawah
    (Rana cancrivora), ikan dan Cyclops.

    Echinococcus granulosus
    Cacing pita pada anjing.

    Himenolepis nana
    Cacing pita yang hidup dalam usus manusia dan tikus. Tidak memiliki hospes perantara.
NEMATHELMINTHES


Contoh :

Ascaris lumbricoides =>cacing perut manusia
Cacing betina ukurannya lebih besar daripada cacing jantan dan dinding posterior cacing jantan terdapat kait yang digunakan untuk reproduksi seksual. Tubuhnya licin karena terselubungi lapisan kutikula yang terbuat dari protein.

Siklus hidup :
Telur Masak (tidak sengaja) tertelan manusia => menetas menjadi Larva di saluran pencernaan => menembus usus => peredaran darah => Jantung => Paru-Paru => Trakea (tenggorokan) => tertelan untuk kedua kalinya dengan gejala batuk-batuk => Usus => Cacing dewasa

Sering didapati komensalisme di dalam tubuh, namun pada anak-anak
< 10 th => Ascariasis

Ascaris megalocephala
Persis sepeti Ascaris lumbricoides namun hospes tetapnya adalah hewan kuda => di dalam ususnya.

Ascaris suilae l Ascaris suum
Persis seperti Ascaris lumbricoides namun hospes tetapnya adalah hewan babi => di dalam ususnya

Ancylostoma duodenale dan Necator americanus =>cacing tambang
Hidup di dalam Duodenum manusia menyebabkan Ancylostomiasis
Siklus hidup :
Telur (keluar bersama feses) => menetas menjadi Larva Rhabditiform => Larva Filariform aktif akan menembus kulit => aliran darah => Jantung => Paru-Paru => Trakea => tertelan masuk => ke Duodenum (usus 12 jari) => menghisap darah

Oxyuris vermicularis l Enterobius vermicularis => cacing kremi
Hidup di usus halus dan menyebakan Oxyuriasis. Penularan => udara, tanah dan autoinfeksi.
T iga marga tersebut (Ascaris, Ancylostoma dan Oxyuris) disebut => Soil Transmitted Helminths

Wuchereria bancrofti (Filaria bancrofti)
Hidup di dalam kelenjar limfe menyebabkan penyakit kaki gajah => Elefantiasis/Filariasis.
Ditularkan melalui gigitan nyamuk Culex sp.

Loa loa => hidup di daiam mata mamalia manusia menyebabkan Loasis

Trichuris trichiura =>cacing camhuk

Trichinella spirolis =>cacing otot

Strongyloides stercoralis =>hidup di usus halus menyebabkan Strongyloidiasis
ANNELIDA

• Simetri bilateral, berbentuk seperti gelang ('anellus' = cincin)
• Memiliki rongga badan => Triploblastik Selomata
• Ruas tubuhnya (segmen) disebut Metameri terdiri dari alat ekskresi
(nefridium) lubang reproduksi, otot dan pembuluh darah
• Sistem pencernaan => lengkap/sempuna
• Sistem peredaran darah => tertutup

Terbagi menjadi 3 kelas (berdasarkan keadaan rambut di permukaan tubuh), yaitu :

Contoh cacing tersebut adalah:
Hirudo medicinalis (lintah)
Hirudin dari lintah sering digunakan dokter-dokter dahulu untuk mengeluarkan darah dan nanah dari bisul.
Hirudinaria javanica (lintah kuning)
Haemadipsa zeylanica /pacet)
MOLUSCA

Disebut pula sebagai hewan bertubuh lunak.

Dibagi menjadi 5 kelas
:

1. Lamellibranchiata atau Pelecypoda atau Bivalvia
Hewan berkaki pipih, cangkok berjumlah dua (sepasang) ada di bagian anterior dan umbo (bagian yang membesar/menonjol) terdapat dibagian posterior (punggung). Cangkol tersusun dari zat kapur dan terdiri dari tiga lapisan, yaitu :
• Periostrakum (luar)
• Prismatik (tengah, tebal)
• Nakreas
(dalam, disebut pula sebagai lapisan mutiara)

Contoh jenis dari kelas tersebut adalah kerang-kerangan, misalnya :
• Mytilus viridis (kerang hijau)
Anadara granosa (kerang darah)
• Asaphis derlorata
(remis )
• Meleagrina margaritivera
(kerang mutiara)
• Tridagna gigas
(kima)

2. Cephalopoda
Kaki hewan tersebut, terletak di kepala (Cephalus = kepala, poda = kaki)

3. GASTROPODA

Contoh jenis dari kelas lersebut adalah:

• Vivipara javanica (kreco)
• Limnaea trunchatula (Siput sebagai hospes perantara Fasciola
hepatica
)
• Melania testudinaria
(sumpil)
Achatina fulica (bekicot)
Murex siphelinus (cangkok berduri dan hidup di laut)
Vaginula sp. (siput telanjang)
Filicaulis sp. (siput lintah)
4. Scapopoda
Hidup di laut, cangkok berbentuk pipa atau gading.

5. Amphineura/Poliplacophora
Hidup di laut, cangkok berlapis-lapis, contoh: Chiton sp
ECHINODERMATA

• Dalam ekosistem berkedudukan sebagai hewan pemakan bangkai.
• Semua jenisnya hidup di lautan.
• Dewasa => simetri tubuhnya radial, larva => simetri tubuhnya bilateral.
• Pergerakan dilakukan dengan sistem pembuluh air => kaki ambulakral
(sistem ambulakral).
Dibagi menjadi 5 kelas :
  1. Asteroidea (bintang laut)
    Mempunyai lengan sebanyak 5 atau kelipatan 5. Pada lengannya terdapat duri-duri tumpul dan juga duri-duri berbentuk catut yang disebut PEDISELARIA. misalnya: Asyterias foberi, Linckia sp., dll.
  2. Echinoidea (landak laut)
    Berduri panjang dan tajam, misalnya: Diadema saxatile (landak laut)
  3. Ophiuroidea (bintang ular)
    Tidak memiliki anus dan gerakannya sangat cepat, misalnya : Ophiolepsis sp.
  4. Crinoidea (lilia laut)
    Sepintas lalu tampak seperti tumbuhan. Pemukaan oral hewan ini menghadap ke atas (berbeda dengan echinodermata lainnya), misalnya: Ptilocrinus pinnatus.
  5. Holothuroidea (tripang/timun laut)
    Memiliki daya regenerasi sangat besar, merupakan echinodermata yang memiliki nilai ekonomi => lezat dimakan, misalnya: Holothuria atra.
    Semua anggota filum ini hidup di air laut, mempunyai kulit berduri dan simetri radial dan bergerak lamban dengan bantuan kaki tabung. perluasan dan penciutan dilakukan oleh gerakan air laut ke dalam dan ke luar dari sistem pembuluh air.
ARTHOPODA

Arthrodpoda adalah kelompok hewan yang memiliki kaki yang beruas-ruas (Arthros = berbuku-buku, poda =kaki). Tubuhnya terdiri dari kepala (kaput), dada (toraks) dan perut (abdomen).

Sistern peredaran darah terbuka, darah tidak berfungsi mengangkut oksigen dan hanya berfungsi untuk mengangkut zat makanan. Susunan saraf terdiri dari otak sederhana dan tali saraf perut rangkap.

1. Crustacea

Tubuhnya terdiri dari sefalotoraks dan abdomen, yang terlindung oleh rangka luar yang keras. Umumnya hidup di perairan.

Terdiri dari dua kelompok besar.

2. ARACHNIDA

Tubuh terdiri dari sefalotoraks dan abdomen. Bernafas dengan paru-paru buku/paru-paru bersegmen, berkaki delapan (4 pasang)

Dibagi menjadi 3 Ordo :


• Arachnoidea (kelompok laba-laba)
Misalnya:
- Heteropoda venatoria (laba-laba pemburu)
- Nephila maculata (kemlandingan)
- Latrodectus mactans (laba-laba janda hitam => beracun dan
sengatannya dapat mematikan)
- Argiope aurantina (laba-laba kebun)

• Scorpionida (kelompok kalajengking)
-
Segmen terakhir abdomen merupakan kelenjar racun => Telson
- Pada mulut terdapat alat pencapit seperti catut => Pedipalpus, dan semacam gigi => Kelisera
Misalnya:
Thelyphonus condutus (kalajengking)
Chelifer cancroides (kala yang hidup di tumpukan buku-buku)
Mastigoproctus giganteus (kalajengking raksasa)

Acarina (kelompok tungau dan caplak)
Abdomennya bersatu dengan sefalotoraks, sebagian besar jenisnya hidup sebagai parasit.
Misalnya:
Sarcoptes scabiei (caplak kudis, penyebab penyakit kulit kudis [scabies = kudis])
Dermacentor andersoni (caplak pembawa ricketsia penyebab demam typus)
Dermacentor variabilis (caplak anjing)
Psoroptes ovis (tungau biri-biri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar