Sabtu, 27 November 2010

Kingdom Plantae

Kingdom Plantae

Kompetensi dasar:
3.3. Mendeskripsikan ciri-ciri Divisio dalam Dunia Tumbuhan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di Bumi

Indikator:
• Mendeskripsikan ciri umum Dunia Tumbuhan
• Menyusun klasifikasi dunia tumbuhan
• Mendeskripsikan ciri umum tumbuhan lumut
• Menggambar struktur tubuh tumbuhan lumut berdasarkan pengamatan
• Menggambar siklus hidup tumbuhan lumut
• Mengumpulkan informasi tentang peranan lumut bagi manusia

Ciri organisme yang termasuk kingdom plantae:
1. Eukariotik multiseluler
2. mempunyai dinding sel yang tersusun atas selulosa
3. memiliki klorofil, sehingga mampu melakukan fotosintesis (autotrof)
4. memiliki dinding sel yang tersusun atas selulosa

Anggota kingdom plantae
1. Divisio Bryophyta (Lumut)
2. Divisio pterydophyta (paku)
3. Divisio spermatophyta (tumbuhan berbiji)

Kingdom plantae meliputi kurang lebih 500.000 species. Dasar pengelompokkan tersebut adalah:
1. Struktur organ tubuh
2. keberadaan fasis (jaringan pengangkut)
3. type silinder pusat (stele)
4, kedudukan, bentuk, ukuran dan pertulangan daun
5. struktur alat reproduksi can cara reproduksi

Jika di tinjau dari keberadaan jaringan tubuh, maka
1. Divisio bryophyta termasuk dalam kelompok tumbuhan thallophyta, yaitu tumbuhan yang belum memiliki akar, batang dan daun sejati. Dikatakan demikian disebabkan pada akar, batang dan daun lumut belum memiliki jaringan pengangkut (fasis) seperti xilem dan floem.

2. Divisio Peterydophyta dan spermatophyta termasuk dalam kelompok tumbuhan kormophyta, yaitu tumbuhan berkormus. tumbuhan berkormus merupakan tumbuhan yang telah memiliki jaringan pengangkut pada akar, batang dan daunnya.

Jika ditinjau dari alat reproduksinya, maka
1. Divisio bryophyta dan Divisio Pterydophyta termasuk dalam kelompok tumbuhan berspora, karena untuk berkembang biak menggunakan spora.

2. Divisio spermatophytatermasuk dalam kelompok tumbuhan berbiji, karena untuk berkembangbiak menggunakan biji.

Berdasarkan letak bijinya, tumbuhan spermatophyta dikelompokkan atas dua sub divisi yaitu subdivisio gymnospermae (tumbuhan biji terbuka) dan angiospermae (tumbuhan biji tertutup). Biji pada tanaman gymnospermae tidak dibungkus oleh daging buah, sedangkan pada tanaman angiosperma biji terbungkus oleh daging buah.
Tanaman angiospermae, berdasarkan jumlah keping bijinya dibedakan atas, monokotil (berkeping biji 1) dan dikotil (berkeping biji 2).

Berikut beberapa anggota kingdom plantae



Divisio Bryophyta
Lumut merupakan tumbuhan yang memiliki area penyebaran yang sangat luas (kosmopolit), tidak kurang dari 25.000 jenis lumut menyebar di permukaan bumi, teritama pada tempat-tempat yang memiliki kelembaban yang tinggi.

Ciri dan struktur tubuh lumut:
1. bersel banyak, bentuk tubuh pipih, dengan ukuran tubuh 1 - 2 cm sampai dengan 20 cm
2. dinding sel terbuat dari selulosa, tidak memiliki jaringan pengangkut
3. memiliki rhizoid yang berfungsi untuk menyerap hara mineral, dan menempel pada substrat, memiliki daun dan batang dengan struktur sederhana.
4. merupakan tumbuhan thallus, dan untuk proses pengangkutan air dan bahan makanan mengunakan sel-sel parenkima.
5. habitat umumnya di tempat lembab, kecuali apaghnum yang hidup di air.


Reproduksi:
Reproduksi lumut dilakukan dengan cara metagenesis, yaitu pergiliran keturunan antara keturunan vegetatif (sporofit) dengan keturunan generatif (Gametofit).
Ciri keturunan Sporofit:
1. nama lainnya disebut juga sporogonium
2. menghasilkan spora
3. terbentuk dari proses fertilisasi sel sperma dan ovum dalam archegonium
4. hidup menumpang pada keturunan gametofit
5. berumur pendek
Ciri keturunan gametofit
1. nama lain disebut lumut, pada saat muda disebut protonema
2. menghasilkan gamet
3. terbentuk dari spora haploid
4. tubuh berwarna hijau dan bersifat autotrof
5. melekat pada suatu substrat dengan perantaraan rhizoid
6. berumur panjang


skema pergiliran keturunan pada tanaman lumut:

Minggu, 21 November 2010

Literatur Mutasi

Mutasi

Apa itu mutasi?
Mutasi pertama kali diperkenalkan oleh Hugo de fries (belanda) dalam bukunya Mutation theory.
Istilah mutasi digunakan untuk mengemukakan perubahan fenotip yang terjadi pada bunga Oenothera lamarchiana.
Perubahan fenotip pada bunga Oenothera lamarchiana disebabkan oleh perubahan gen.
Mutasi adalah perubahan dalam urutan nukleotida pada DNA, atau perubahan materi genetik yang terjadi dalam organisme
~ Dapat terjadi di sel somatik (Tidak diwariskan pada keturunan)
~ Dapat terjadi di sel kelamin (Ovum & sperma) dan diwariskan pada keturunannya

Definisi mutasi
Mutasi (mutatus) berarti perubahan. Mutasi di definisikan sebagai perubahan materi genetik (DNA) yang dapat diwariskan secara genetik pada keturunannya.
Agen penyebab mutasi disebut Mutagen
Makhluk hidup yang mengalami mutasi disebut mutan

Perubahan pada struktur materi genetik secara langsung akan mengakibatkan perubahan pada alela dan fenotip, yang dampaknya pada perubahan makhluk hidup yang mengalami perubahan tersebut (mutan)

Syarat Mutasi:
1. adanya perubahan pada materi genetik
2. perubahan tersebut bersifat dapat atau tidak dapat diperbaiki
3. hasil perubahan tersebut diwariskan secara genetik pada keturunan berikutnya

Kharakter suatu mutan
~ Gen yang mengalami mutasi pada suatu individu, biasanya adalah gen resesif, sehingga dalam keadaan homozigot karakter perubahannya belum dapat dilihat.
~ Gen yang mengalami mutasi umumnya bersifat lethal, sehingga jumlah makhluk hidup yang mengalami mutasi tampak sedikit
~ Individu yang mengalami mutasi biasanya mati sebelum dilahirkan atau sebelum dewasa

Jenis Mutasi
Berdasarkan jenis materi genetiknya, mutasi dibedakan atas:
1. Mutasi Kromosom atau mutasi besar atau gross mutation atau aberasi
2. Mutasi gen atau mutasi kecil atau point mutation atau mutasi

Tempat terjadinya mutasi
Berdasarkan tempat terjadinya mutasi, dibedakan atas:

1. Mutasi pada sel Somatik

Mutasi yang terjadi pada sel somatik bersifat tidak diwariskan secara genetik kepada keturunannya.
Berdasarkan waktunya, mutasi ini dibedakan atas:

a. Mutasi somatik pada embrio atau janin.
Mutasi ini biasanya menyebabkan bayi yang dilahirkan mengalami cacat bawaan. Berikut salah satu bentuk bayi yang mengalami mutasi somatik pada waktu embrio atau janin:
Selain anomali pada penampilan fisik, dapat juga terjadi kelainan pada anatomi, fisiologi maupun psikis dari mutan tersebut.
Berikut bentuk anomali lain akibat mutasi sel somatik yang terjadi saat embrio atau janin:
Berikut bentuk-bentuk mutasi somatik saat embrio atau janin lainnya:

b. Mutasi somatik saat dewasa
Mutasi somatik yang terjadi setelah individu menginjak dewasa, biasanya cenderung menyebabkan kanker.
2. Mutasi pada sel gametik (sel kelamin)
Mutasi yang terjadi pada sel gamet (kelamin) bersifat diwariskan pada keturunannya. Mutasi gametik disebut juga mutasi germinal.
Bila mutasi tersebut menghasilkan sifat dominan, maka ekspresi anomalinya akan langsung terlihat pada keturunannya. Bila resesif, maka ekspresinya akan tersembunyi.

Berdasarkan jenis kromosom yang mengalami mutasi, maka mutasi pada sel gametik atau sel kelamin ini dibedakan atas:

a. Mutasi autosomal
Mutasi sel kelamin yang terjadi pada kromosom autosom. Mutasi jenis ini menghasilkan mutasi yang dominan dan mutasi yang resesif.

b. Mutasi tertaut kelamin
Mutasi sel kelamin yang terjadi pada kromosom seks (kromosom kelamin), berupa tertautnya beberapa gen dalam kromosom kelamin

MUTASI GEN (MUTASI TITIK)
Adalah mutasi yang terjadi karena adanya perubahan susunan molekul gen atau perubahan pada struktur DNA.
Mutasi dapat terjadi melalui proses replikasi atau sintesis protein.
Mutasi gen disebut juga mutasi titik, karena dampak perubahan / anomali tidak terlihat langsung pada fenotipnya.

Tipe-tipe mutasi gen:

1. Mutasi pergantian basa
peristiwa pergantian pasangan basa nitrogen pada suatu rantai polinukleotida yang berdampak pada juga pada perubahan kodon. peristiwa mutasi pergantian basa disebut juga subtitusi.
Contoh anomali akibat terjadi mutasi pergantiann basa adalah Sickle cell anemia (sel darah merah yang berbentuk bulan sabit).
berdasarkan jenis basa nitrogen yang digantikan, Mutasi pergantian basa (mutasi subtitusi) dibedakan atas:

a. Transisi
transisi terjadi jika basa purin (adenin) diganti dengan basa purin lain (guanin), atau basa pirimidin (sitosin) diganti dengan basa pirimidin lain (timin).

b. transversi
Transversi terjadi jika basa purin diganti dengan basa pirimidin atau sebaliknya.

Untuk memahami proses mutasi pergantian basa jenis transisi dan transversi simak gambar dibawah ini!

2. Mutasi penyisipan dan pengurangan basa nitrogen
merupakan peristiwa menyisipnya suatu basa nitrogen ke dalam suatu DNA atau peristiwa hilangnya satu atau beberapa basa nitrogen dalam DNA.
Mutasi ini dapat terjadi melalui insersi dan delesi.

a. Insersi
adalah penyisipan satu atau lebih pasangan basa nitrogen yang terdapat dalam molekul DNA.
Berikut merupakan contoh peristiwa insersi pada sepotong DNA:

b. Delesi
adalah berkurangnya satu atau lebih pasangan pasa nitrogen dalam suatu potongan DNA.
Berikut merupakan contoh peristiwa delesi pada sepotong DNA:
Untuk mutasi kromosom, jenis-jenis mutagen, mekanisme mutasi dan peran mutasi bagi manusia

Sabtu, 20 November 2010

Materi Biologi Reproduksi manusia

Materi Biologi Reproduksi manusia

Oleh Biohikmah.blogspot.com

Tahukah kalian, jika ada sekitar ±120 juta sperma dari sang ayah pada satu waktu dikirimkan ke rahim sang Ibu?
* Lalu pertanyaannya, jika sperma tersebut bersama-sama pergi menuju arah yang sama, yakni menuju sel telur. Kemudian, bagaimana mereka dapat menemukan arah yang tepat ?
* Dan bagaimana mereka mengetahui letak sel telur, yang tidak lebih besar daripada setitik debu? Lalu bagaimana sperma mampu menemukan jalan ke arah telur akibat adanya satu sistem lain yang tercipta sempurna yang ikut berperan?
Angka ini sengaja dibuat tinggi, sebab segera setelah sperma ini memasuki tubuh sang Ibu mereka mendapati diri mereka berhadapan dengan bahaya mematikan. Terdapat campuran pekat asam di dalam organ reproduksi sang Ibu yang menghalangi pertumbuhan bakteri. Campuran asam ini juga mematikan bagi sperma. Dalam beberapa menit saja, dinding vagina diliputi jutaan sperma yang mati. Beberapa jam kemudian, sebagian besar dari ±120 juta sperma tersebut akan mati. Senyawa asam ini, yang sangat penting bagi kesehatan sang ibu, sungguh sangat ampuh sehingga dengan mudah mampu membunuh semua sperma yang memasuki vagina.
Akan tetapi Allah, yang menciptakan sperma, juga menciptakan pencegahan melawan bahaya yang akan ditemui sperma dalam rahim sang Ibu. Pada saat sperma sedang diproduksi dalam tubuh sang ayah, senyawa basa ditambahkan pada cairan yang berisi sperma tersebut. Senyawa ini menurunkan pengaruh asam dalam rahim sang Ibu. Oleh sebab itu, sejumlah sperma lolos memasuki rahim sang Ibu dan berhasil mencapai pintu masuk ke tuba fallopi.
Sel telur melepaskan zat kimia untuk menarik perhatian sperma, yang berada sekitar 15 cm darinya, ke arah telur tersebut. Sperma ini bergerak lurus ke arah telur setelah menangkap signal kimia tersebut. Singkatnya, sel telur yang sama sekali tidak mengenali sperma tersebut, dan belum pernah berhubungan dengan mereka sebelumnya, memanggil sperma ini untuk datang padanya, dan melakukan penyatuan. Penyatuan satu sel sperma dengan sel telur ini dikenal dalam dunia kedokteran dan biologi sebagai pembuahan atau fertilisasi.
Berikut ini adalah bagian-bagian dari sperma:Pada dasarnya, sperma memiliki bagian-bagian yang masing-masing memiliki fungsi yang mendukung proses fertilisasi dapat berlangsung. Bagian-bagian tersebut terbagi atas 3 bagian utama, yaitu:
1. Bagian Kepala
Pada bagian kepala spermatozoon ini, terdapat inti tebal dengan sedikit sitoplasma yang diselubungi oleh selubung tebal dan terdapat 23 kromosom dari sel ayah. Selubung tebal yang dimaksud adalah akrosom, fungsi dari akrosom adalah untuk melindungi, juga menghasilkan enzim.
Akrosom ini mengandung enzim pembuahan yaitu hialuronidase dan akrosin. Yang masing-masing enzim tersebut memiliki fungsi yang berbeda.a. Hialuronidase merupakan enzim yang dapat melarutkan hialuronid pada korona radiata ovum, sehingga spermatozoon dapat menembus dan membuahi ovum.b. Sementara akrosin merupakan enzim protease yang dapat menghancurkan glikoprotein yang terdapat di zona pellusida ovum.
2. Bagian Badan
Terdapat sebuah mitokondria berbentuk spiral dan berukuran besar, berfungsi sebagai penyedia ATP/ energi untuk pergerakan ekor.
3. Bagian Ekor
Pada bagian ekor sperma yang cukup panjang terdapat Axial Filament pada bagian dalam,& membran plasma dibagian luar yang berfungsi untuk pergerakan sperma Berupa flagella untuk pergerakan spermatozoon.Bagian ini mengandung sedikit sekali sitoplasma dan mengandung rangka poros yang disebut aksonema.
Ovum, selayaknya spermatozoon juga didesain khusus untuk memuat muatan genetis berupa 23 kromosom, dan merupakan gamet dari wanita. Dan untuk melindungi muatan genetis tersebut, ovum harus memiliki beberapa lapisan pelindung, antara lain:1) Membran Vitellin yaitu lapisan transparan di bagian dalam ovum.2) Zona Pellusida yaitu lapisan pelidung ovum yang tebal dan terletak di bagian tengah. Terdiri dari protein dan mengandung reseptor untuk spermatozoa3) Korona Radiata yaitu merupakan sel-sel granulosa yang melekat disisi luar oosit dan merupakan mantel terluar ovum yang paling tebal
Ovum merupakan gamet betina yang nantinya akan melakukan fusi (penyatuan) dengan spermatozoon untuk membentuk zigot pada proses pembuahan. Ovum pada manusia bersifat microlechital yaitu ovum dengan kuning telur yang sedikit dan memiliki ukuran kecil dengan rata-rata berdiameter 1,5ยต.• Jika membandingkan ovum dengan spermatozoon, manakah diantaranya yang memiliki ukuran yang lebih kecil ?Jawabannya, adalah bila dibandingkan dengan spermatozoon, ukuran ovum jauh lebih besar daripada ukuran spermatozoon. Hal ini dikarenakan karena material isi ovum pun juga berbeda dengan material isi spermatozoon, material ovum terdiri dari glikogen, kuning telur dan protein yang terakumulasi dalam sitoplasma.
Berbeda dengan spermatozoon yang bergerak aktif menuju ovum, ovum bersifat non motil karena tidak memiliki alat pergerakan seperti spermatozoon. Ovum memiliki bentuk yang bulat dan mampu bergerak pasif untuk sampai ke tuba fallopii karena adanya bantuan dari gerakan silia di bagian infundibulum dan ampula tuba Fallopii * Peristiwa fertilisasi merupakan peleburan antara inti sel telur dengan inti sel sperma, hanya satu yang berhasil membuahi sel telur. Peleburan tersebut merupakan percampuran karakteristik-karakteristik genetika, berupa sifat-sifat parental dan maternal sehingga dapat berkembang menjadi individu baru . Proses Fertilisasi ini berlangsung di saluran telur (oviduk/tabung Fallopi).
* Selama berhubungan seksual, jumlah semen yang biasa diejakulasikan rata-rata adalah 3,5 mililiter dan setiap satu mililiter semen rata-rata mengandung 120 juta spermatozoon. Jumlah ini diperlukan mengingat tingkat kematian spermatozoon sangat tinggi, hanya sekitar 100 spermatozoon saja yang mampu bertahan hidup untuk mendekati ovum di tuba fallopii. Dua puluh persen (20%) spermatozoon rata-rata juga akan mengalami perubahan menjadi steril (kehilangan kemampuannya untuk membuahi ovum), sedangkan yang lainnya akan mati karena tingkat keasaman vagina, sehingga beberapa spermatozoon bahkan ada yang tidak dapat menjangkau leher rahim dan akhirnya mati.
* Saat fertilisasi, kepala spermatozoon menembus dinding sel telur, sedangkan ekornya tertinggal di luar. Selanjutnya inti telur dan inti sperma bersatu. Setelah bersatu, ovum menjadi zigot. Zigot berupa sebuah diploid (2n) dengan jumlah kromosom 23 pasang. Selanjutnya sambil bergerak ke arah uterus, zigot membelah secara mitosis berkali-kali. Zigot membelah diri menjadi dua, empat, delapan, enam belas dan seterusnya. Tahap ini disebut tahap pembelahan (cleavage).
* Sebagaimana yang kita telah bahas di dalam struktur ovum(sel telur), sel telur dilapisi bukan saja oleh membran plasma tetapi oleh lapisan-lapisan lain, dimana seharusnya hanya dapat ditembus dalam suatu proses yang memerlukan waktu agak lama sebelum spermatozoon dapat masuk. Oleh karena itu spermatozoon haruslah dapat menempel pada permukaan telur cukup lama sehingga reaksi penghancuran
* Secara umum fertilisasi dapat terjadi melalui tahapan berikut:
1. Pendekatan Spermatozoon ke Ovum 2. Penempelan Spermatozoon pada selaput telur 3. Penetrasi Spermatozoon ke dalam Ooplasma 4. Penggabungan Pronukleus Jantan dan Betina 5. Inisiasi Pembelahan Zygot
Pendekatan spermatozoa ke ovum* Tahap pertama yang terjadi di dalam proses fertilisasi adalah adanya pendekatan spermatozoon terhadap ovum. Dimana dalam proses mendekatnya spermatozoon ke sel telur tidak lepas dari peran gerak aktif spermatozoon.
* Tahukah kalian apakah sebenarnya yang memicu dari gerak aktif dari spermatozoon tersebut ?
Gerak aktif di saluran telur dari spermatozoon ini dipicu karena stimulasi dari cairan oviduct. Selain itu ovum bergerak secara pasif, ovum sendiri tidak memiliki alat gerak dan hanya mampu berada di tuba fallopii karena dibantu dengan adanya gerakan cillia dibagian infundibulum dan ampula tuba fallopi dan juga tidak terlepas dengan adanya rangsang khemotaksis.
* Bisakah kalian menyebutkan, bagaimana spermatozoon menemukan arah yang tepat menuju ovum ?
Rangsang Khemothaksis, dengan rangsang inilah spermatozoon menemukan arah menuju ovum dengan tepat. Rangsang ini diberikan oosit sekunder dengan mengeluarkan senyawa fertilizin untuk menarik sperma agar mendekatinya, dan dengan adanya reaksi fertilizin inilah spermatozoon dapat menempel pada selaput telur bagian luar yaitu pada lapisan Corona Radiata.
* Seperti yang telah dibahas pada struktur sperma, bahwa spermatozoon dilengkapi dengan struktur yang menghasilkan beberapa enzim. Dimana enzim-enzim tersebut digunakan oleh spermatozoon untuk menempel pada selaput telur dan sekaligus menembus lapisan-lapisan yang mengelilingi oosit sekunder.
Penempelan spermatozoa pada selaput sel telur* Pada tahap ini, enzim-enzim pada spermatozoon sangat berpengaruh terhadap penempelan spermatozoon pada selaput telur. Seperti yang sudah kalian ketahui, spermatozoon memiliki pelindung yang disebut akrosom, dan akrosom ini jugalah yang menghasilkan enzim yang diperlukan untuk menembus lapisan pelindung dari ovum.
* Tahukah kalian apa saja enzim-enzim yang berperan ? * Bagaimana cara kerja dari enzim-enzim tersebut ?
Pertama, agar dapat melakukan penempelan pada sel telur, spermatozoon harus menembus lapisan-lapisan yang mengelilingi sel telur dengan cara mengeluarkan enzim hialuronidase untuk melarutkan senyawa hialuronid pada korona radiata, ini terjadi karena spermatozoon menembus sel folikel maka akrosoma putus dan hyaluronidase keluar, fungsi dari enzim hyaluronidase sendiri adalah untuk melarutkan senyawa hialuronid pada lapisan corana radiata.Kemudian spermatozoon mengeluarkan akrosin untuk melakukan lisis (menghancurkan glikoprotein pada zona pellusida) dan anti fertilizin agar dapat melekat pada sel telur. Proses pengeluaran kedua enzim tersebut disebut dengan reaksi akrosom.
* Spermatozoon dapat menempel juga disebabkan oleh adanya reaksi fertilizin dari selaput telur dengan antifertilizin dari spermatozoon. Pada tempat penempelan antara membran telur dengan akrosoma spermatozoon akan terbentuk semacam saluran membran. Inti spermatozoon akan masuk ke dalam sel telur melalui saluran ini.
* Tahukah kalian fungsi lain dari senyawa fertilizin ?
Fertilizin merupakan glikoprotein yang khusus dan unik untuk setiap species. Oleh karena itu tidak akan terjadi fertilisasi silang antar spesies, meskipun hidup di dalam satu tempat yang sama.
Penetrasi spermatozoa ke dalam OoplasmaJika kalian menyimak, pasti kalian sudah mengetahui bahwa dalam tiap berhubungan seksual, jumlah semen yang biasa diejakulasikan rata-rata adalah 3,5 mililiter dan setiap satu mililiter semen rata-rata mengandung 120 juta spermatozoon. Dan hanya satu spermatozoon saja yang dapat berhasil menembus lapisan ovum.Kemudian muncul berbagai pertanyaan dari pernyataan diatas;
* Seperti, bagaimana mekanisme ovum dalam menyeleksi satu spermatozoon tersebut? * Mengapa hanya satu spermatozoon yang dapat masuk ke dalam ovum ? * Apa yang terjadi dengan spermatozoon lain yang tidak dapat masuk ke dalam ovum?
- Masuknya inti spermatozoon ke dalam ooplasma menimbulkan berbagai reaksi, yaitu: reaksi membran, reaksi korteks dan kenaikan metabolisme- Saat spermatozoon melakukan penetrasi, maka sel telur akan mengeluarkan senyawa tertentu agar zona pellusida tidak dapat ditembus oleh spematozoon lain, mengakibatkan membran telur menjadi elastis dan liat (reaksi membran) agar tidak terjadi polispermi. Di dalam korteks terjadi kenaikan kadar ion Calsium (Ca++) sebagai activator metabolisme. Sintesis protein khusus pada proses ini dimaksudkan untuk membantu inisiasi pembelahan dan membentuk enzim metabolik- Fertilisasi yang dilakukan oleh satu spermatozoon saja disebut monospermi. Reaksi fisiologis penting yang terjadi pada permukaan telur apabila fertilisasi berlangsung ialah tidak responsifnya telur terhadap spermatozoon yang datang berikutnya, sehingga dapat mencegah masuknya spermatozoon yang kedua.- Mekanisme yang terjadi disebut sebagai reaksi penolakan (Blocking System), dimana tidak memungkinkan terjadinya polispermi, atau setidaknya dapat mencegah masuknya sperma yang kedua. Pada permukaan telur terdapat anti fertilizin. Salah satu fungsinya adalah bahwa pada waktu fertilisasi, reaksi fertilizin – anti fertilizin dapat mencegah spermatozoon lain agar tidak lagi menempel pada telur.- Penetrasi spermatozoon juga akan merangsang sel telur untuk menyelesaikan proses meiosis II yang menghasilkan 3 badan polar dan satu pronukleus betina. Masuknya spermatozoon dalam ooplasma menyebabkan reorganisasi penyebaran protein di dalam ooplasma. Pigmen (protein berwarna) mengalir ke tempat masuknya spermatozoon. Perubahan letak protein dalam ooplasma mencerminkan pola bentuk dan struktur tubuh embrio yang akan terbentuk nantinya.
Penggabungan pronukleus jantan dan betina * Tahap ini merupakan penggabungan inti antara genom jantan dengan betina. Setelah terbentuk pronukleus betina pada proses sebelumnya, selanjutnya pronukleus jantan bergerak untuk bergabung dengan pronukleus betina membentuk inti baru.
* Dapatkah kalian menjawab apa yang terjadi saat salah satu spermatozoon berhasil masuk ke dalam ooplasma? * Lalu bagaimana kalian menjelaskan proses penggabungan genom jantan dan betina tersebut? Spermatozoon yang masuk ke dalam sel telur dengan meninggalkan ekornya di dalam rongga perivitellin. Bagian leher berbalik di depan, inti atau nukleus kemudian membesar membentuk pronukleus jantan. Pronukleus jantan bergerak menuju ke pronukleus betina. DNA dan RNA dari spermatozoon bercampur dalam ooplasma, kemudian membentuk inti baru. * Bisakah kalian menerka, kemungkinan terjadinya penggabungan antar sperma dan telur yang berbeda spesies ?Penggabungan inti merupakan penyatuan genom jantan dengan betina. Kromosom bersatu membentuk sinkarion. Maka apabila kromosom berasal dari sperma dan telur lain spesies tidak akan dapat terjadi penggabungan, sebab jumlah pasangan dan ukurannya tidak saling bersesuaian.* Dalam peristiwa ini, terjadi penggabungan inti sel telur dan inti spermatozoon yang masing-masing mengandung 23 kromosom (haploid) sehingga dihasilkan zigot yang memiliki 46 kromosom (diploid).
Inisiasi pembelahan zigot* Zigot merupakan hasil dari penggabungan inti sperma yang mengandung 23 kromosom (haploid) dengan inti ovum yang mengandung 23 kromosom (haploid). Pembelahan berlangsung secara mitosis berkali-kali * Tahukah kalian, apa yang memicu terjadinya pembelahan tersebut? * Bisakah kalian menyebutkan secara urut proses pembelahan zygot itu?* Pembelahan ini mula-mula diawali dengan pembelahan inti, kemudian diikuti dengan pembelahan sitoplasma menjadi banyak sel yang lebih kecil, zigot membelah secara mitosis menjadi dua, empat, delapan, enam belas dan seterusnya. Pada saat dimana sel tersebut mencapai 32 sel dan membentuk bola padat, inilah yang disebut morula.* Di dalam morula terdapat rongga yang disebut blastosoel yang berisi cairan yang dikeluarkan oleh tuba fallopii, bentuk ini kemudian disebut blastosit. Lapisan terluar blastosit disebut trofoblas yang merupakan dinding blastosit yang berfungsi untuk menyerap makanan dan merupakan calon tembuni atau ari-ari (plasenta), sedangkan masa di dalamnya disebut simpul embrio (embrionik knot) merupakan calon janin. Blastosit ini bergerak menuju uterus untuk mengadakan implantasi (perlekatan dengan dinding uterus).* Setelah itu, terjadi tahap pembelahan dan pembentukan blastula Embrio akan masuk ke dalam suatu tahapan paling kritis yaitu stadium gastrula Gastrula ditandai dengan perubahan susunan yang sangat besar dan sangat rapi dari sel-sel di dalam embrio.
Materi Biologi Reproduksi manusia

Jumat, 19 November 2010

CPNS Banyuwangi 2010, Formasi CPNS Banyuwangi 2010, Pengumuman CPNS Banyuwangi 2010, Ujian CPNS Banyuwangi 2010, Kebutuhan CPNS Banyuwangi 2010

Berikut ini Yang Mau mendownload Informasi CPNS Banyuwangi 2010, Formasi CPNS Banyuwangi 2010, Pengumuman CPNS Banyuwangi 2010, Ujian CPNS Banyuwangi 2010, Kebutuhan CPNS Banyuwangi 2010.
Berdasarkan Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : B/2973/M.PAN-RB/10/2010 perihal Persetujuan Rincian Tambahan Alokasi Formasi CPNS Daerah Tahun 2010, bahwa Pemerintah Kabupaten Banyuwangi akan menerima Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah (CPNSD) sebanyak  164  orang, dengan rincian sebagai berikut :
  1. Tenaga Pendidikan sebanyak     :  30 orang
  2. Tenaga Kesehatan sebanyak     :  64 orang
  3. Tenaga Teknis sebanyak          :  70 orang
Download Lengkap Informasi CPNS Banyuwangi 2010, Formasi CPNS Banyuwangi 2010, Pengumuman CPNS Banyuwangi 2010, Ujian CPNS Banyuwangi 2010, Kebutuhan CPNS Banyuwangi 2010.
Klik Disini

CPNS Banyuwangi 2010, Formasi CPNS Banyuwangi 2010, Pengumuman CPNS Banyuwangi 2010, Ujian CPNS Banyuwangi 2010, Kebutuhan CPNS Banyuwangi 2010

P E N G U M U M A N
Nomor  :  810/  2349  /429.203/2010

Berdasarkan Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : B/2973/M.PAN-RB/10/2010 perihal Persetujuan Rincian Tambahan Alokasi Formasi CPNS Daerah Tahun 2010, bahwa Pemerintah Kabupaten Banyuwangi akan menerima Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah (CPNSD) sebanyak  164  orang, dengan rincian sebagai berikut :
  1. Tenaga Pendidikan sebanyak     :  30 orang
  2. Tenaga Kesehatan sebanyak     :  64 orang
  3. Tenaga Teknis sebanyak          :  70 orang

JENIS JABATAN YANG DIBUTUHKAN :

1. Tenaga Pendidikan sebanyak 30 orang

No
J A B A T A N
P E N D I D I K A N
JUMLAH FORMASI
P E N E M P A T A N
KODE
JABATAN
KODE
PENDIDIKAN
1
2
3
4
5
6
7
1.
Guru SD S.1/A.IV  PGSD
10
2
SD Negeri 6 Tembokrejo Kecamatan Muncar
101
201




1
SD Negeri 8 Karangharjo Kecamatan Glenmore
102
201




1
SD Negeri 5 Kalibarumanis Kecamatan Kalibaru
103
201




2
SD Negeri 2 Bagorejo Kecamatan Srono
104
201




1
SD Negeri 2 Blimbingsari Kecamatan Rogojampi
105
201




1
SD Negeri 1 Wongsorejo Kecamatan Wongsorejo
106
201




1
SD Negeri 1 Banjar Kecamatan Licin
107
201




1
SD Negeri 4 Karangrejo Kecamatan Banyuwangi
108
201
2.
Guru Olahraga S.1/A.IV Penjaskes / S.1/A.IV Olahraga
5
1
SD Negeri 1 Bomo Kecamatan Rogojampi
109
202




1
SD Negeri 3 Bunder Kecamatan Kabat
110
202




1
SD Negeri 3 Benelankidul Kec. Singojuruh
111
202




1
SD Negeri 1 Lateng Kecamatan Banyuwangi
112
202




1
SD Negeri 6 Sumberagung Kecamatan Pesanggaran
113
202
3.
Guru Kesenian S.1/A.IV  Kesenian
4
1
SMP Negeri 4 Banyuwangi
115
204




1
SMP Negeri 5 Banyuwangi
116
204




1
SMP Negeri 1 Licin
117
204




1
SMP Negeri 1 Kalipuro
118
204
4.
Guru Teknologi Informasi Komputer S.1/A.IV Teknik Informatika
2
1
SMA Negeri Wongsorejo
122
205


1
SMP Negeri 1 Genteng
120
205
5.
Guru Agama S.1/A.IV  Pendidikan Agama Islam
2
1
SD Negeri 1 Pakel Kecamatan Licin
114
203


1
SMP Negeri 1 Tegalsari
119
203
6.
Guru Bahasa Daerah S.1/A.IV  Bahasa Daerah
2
1
SMP Negeri 1 Purwoharjo
121
206


1
SMA Negeri 1 Muncar
124
206
7.
Guru Bahasa Indonesia S.1/A.IV  Bahasa Indonesia
1
1
SMA Negeri Wongsorejo
123
207
8.
Guru Pengolahan Hasil Perikanan S.1/A.IV  Perikanan
1
1
SMK Negeri 1 Kalibaru
125
208
9.
Guru Agribisnis S.1/A.IV Pertanian
1
1
SMK Negeri 1 Kalibaru
126
209
10.
Guru Otomotif S.1/A.IV Otomotif
2
1
SMK Negeri Ihya’ Ulumudin
127
210


1
SMK Negeri 1 Tegalsari
128
210
 2. Tenaga Kesehatan sebanyak 64 orang
No
J A B A T A N
P E N D I D I K A N
JUMLAH FORMASI
P E N E M P A T A N
KODE
JABATAN
KODE
PENDIDIKAN
1
2
3
4
5
6
7
1.
Dokter Umum
Dokter Umum
5
1
Puskesmas  Kelir Kec. Kalipuro
201
116




1
Puskesmas Licin Kec. Licin
202
116




1
Puskesmas Gladag Kec. Rogojampi
203
116




1
Puskesmas Jajag Kec. Gambiran
204
116




1
Puskesmas Sempu Kec. Sempu
205
116
2.
Dokter Gigi
Dokter Gigi
2
1
Puskesmas Sambirejo Kec. Bangorejo
206
117




1
Puskesmas Pesanggaran Kec. Pesanggaran
207
117
3.
Perawat Anestesi
D. III  Anestesi
3
2
RSUD Blambangan
208
318



1
RSUD Genteng
209
318
4.
Bidan D. III  Kebidanan
15
4
RSUD Blambangan
210
319


3
RSUD Genteng
211
319


1
Puskesmas Sempu Kec. Sempu
212
319


1
Puskesmas Singojuruh Kec. Singojuruh
213
319


1
Puskesmas Kalibaru Kec. Kalibaru
214
319


1
Puskesmas Licin Kec. Licin
215
319


1
Puskesmas Benculuk Kec. Cluring
216
319


1
Puskesmas Sambirejo Kec. Bangorejo
217
319


1
Puskesmas Purwoharjo Kec. Purwoharjo
218
319


1
Puskesmas Pesanggaran Kec. Pesanggaran
219
319


1
Puskesmas Sepanjang Kec. Glenmore
220
319
5.
Perawat D. III  Keperawatan
28
8
RSUD Blambangan
221
320


8
RSUD Genteng
222
320


1
Puskesmas Bajulmati Kec. Wongsorejo
223
320


1
Puskesmas Wongsorejo Kec. Wongsorejo
224
320


1
Puskesmas Gitik Kecamatan Rogojampi
225
320


1
Puskesmas Songgon Kecamatan Songgon
226
320


1
Puskesmas Singojuruh Kec. Singojuruh
227
320


1
Puskesmas Kedungrejo Kecamatan Muncar
228
320


1
Puskesmas Tegaldlimo Kecamatan Tegaldlimo
229
320


1
Puskesmas Benculuk Kecamatan Cluring
230
320


1
Puskesmas Jajag Kecamatan Gambiran
231
320


1
Puskesmas Tegalsari Kecamatan Tegalsari
232
320


1
Puskesmas Kebondalem Kec. Bangorejo
233
320


1
Puskesmas Pesanggaran Kecamatan Pesanggaran
234
320
6.
Teknik Elektromedis D. III  Elektro Medik
3
2
RSUD Blambangan
235
321


1
RSUD Genteng
236
321
7.
Asisten Apoteker D. III  Farmasi
3
1
Puskesmas Pesanggaran Kec. Pesanggaran
237
322


1
Puskesmas Sambirejo Kec. Bangorejo
238
322


1
Puskesmas Bajulmati Kec. Wongsorejo
239
322
8.
Sanitarian D. III  Kesehatan Lingkungan
5
1
Puskesmas Mojopanggung Kec. Giri
240
323


1
Puskesmas Wongsorejo Kec. Wongsorejo
241
323


1
Puskesmas Licin Kec. Licin
242
323


1
Puskesmas Kelir Kec. Kalipuro
243
323


1
Puskesmas Rogojampi Kec. Rogojampi
244
323

3.  Tenaga Teknis sebanyak  70 orang
No
J A B A T A N
P E N D I D I K A N
JUMLAH FORMASI
P E N E M P A T A N
KODE
JABATAN
KODE
PENDIDIKAN
1
2
3
4
5
6
7
1.
Perancang Peraturan Perundangan S.1 Hukum
2
2
Bagian Hukum
301
229
2.
Medik Veteriner Dokter Hewan
1
1
Dinas Pertanian Kehutanan Perkebunan dan Peternakan
302
130
3.
Pranata Humas S.1 Komunikasi
2
2
Bagian Humas
303
231
4.
Pengawas Tata Bangunan dan Perumahan S.1 Teknik Arsitektur
3
3
Dinas Pekerjaan Umum
304
233

S.1 Teknik Sipil
3
3
Dinas Pekerjaan Umum
304
234
5.
Pengendali Dampak Lingkungan S.1 Teknik Kimia
2
2
Kantor Lingkungan Hidup
306
235
6.
Pengawas Teknik Penyehatan Lingkungan S.1 Teknik Lingkungan
1
1
Dinas Pekerjaan Umum
307
228
7.
Pranata Komputer S.1 Teknik Informatika
3
2
Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
308
236


1
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
309
236

D.III  Teknik Informatika
1
1
Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
310
336
8.
Pengawas Pengairan S.1 Teknik Pengairan
3
3
Dinas Pekerjaan Umum
311
237
9.
Penggerak Swadaya Masyarakat S.1 Ekonomi Manajemen
1
1
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemdes
312
238

S.1 Sosiologi/Sosiatri
3
3
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemdes
312
239
10.
Penata Laporan Keuangan S.1 Akuntansi
10
1
Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah
314
240


1
Bagian Umum
315
240


1
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan
316
240


1
Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi
317
240


1
Badan Kepegawaian dan Diklat
318
240


1
BAPPEDA
319
240


1
Badan Pemberdayaan Masy dan Pemdes
320
240


1
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga
321
240


1
Dinas Pekerjaan Umum
322
240


1
Sekretariat DPRD
323
240
11.
Statistisi S.1 Statistika
1
1
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
324
241
12.
Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan S.1 Ekonomi Manajemen
1
1
Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi
325
238

S.1 Teknik Industri
2
2
Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi
325
246
13.
Pengawas Ketenagakerjaan S.1 Hukum
1
1
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
327
229
14.
Auditor Keuangan S.1 Akuntansi
2
2
Inspektorat
328
240
15.
Penyuluh KB S.1 Kesehatan Masyarakat
2
2
Kantor Pemberdayaan Perempuan dan KB
329
242

S.1 Dakwah
2
2
Kantor Pemberdayaan Perempuan dan KB
329
243

S.1 Sosiologi
2
2
Kantor Pemberdayaan Perempuan dan KB
329
244

S.1 Komunikasi
2
2
Kantor Pemberdayaan Perempuan dan KB
329
231
16.
Perencana S.1 Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan
3
3
BAPPEDA
330
245

S.1 Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota
3
3
BAPPEDA
330
232
17.
Penyuluh Koperasi dan UKM S.1 Ekonomi Manajemen
2
2
Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi
331
238
18.
Penyuluh Kehutanan S.1 Kehutanan
2
2
Dinas Pertanian Kehutanan Perkebunan dan Peternakan
332
247
19.
Penyuluh Sosial S.1 Sosiologi / Kesejahteraan Sosial
1
1
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
333
248
20.
Paramedik Veteriner D.III Kesehatan Hewan
3
3
Dinas Pertanian Kehutanan Perkebunan dan Peternakan
334
349
21.
Pengawas Transportasi Darat D.III Transportasi Darat/ LLAJ
2
2
Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
335
350
22.
Penguji Kendaraan Bermotor D.II Penguji Kendaraan Bermotor
1
1
Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
336
451
23.
Pelatih Olahraga Atletik S.1 Pendidikan Kepelatihan Olahraga + Prestasi Olah Raga Tingkat Nasional / Regional / Internasional
1
1
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
337
252
24.
Pelatih Olahraga Sepakbola SLTA + Prestasi Olah Raga Tingkat Nasional / Regional / Internasional
2
2
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
338
552

 

B. PERSYARATAN

  1. Persyaratan Umum
    1. Warga Negara Indonesia.
    2. Berusia setinggi-tingginya 35 (tiga puluh lima) tahun dan serendah-rendahnya 18 (delapan belas) tahun terhitung sampai dengan tanggal 1 Januari 2011 (tanggal kelahiran antara tanggal Januari 1976  s.d  1 Januari 1993).
    3. Kartu Tanda Pencari Kerja (AK-1) dari Instansi berwenang.
    4. Memenuhi pendidikan, kecakapan, keahlian dan keterampilan yang diperlukan.

  1. Persyaratan Khusus
    1. Bagi pelamar berpendidikan S.1, Indeks Prestasi Komulatif (IPK) minimal :
      1. Bagi S.1 Teknik Sipil, S.1 Teknik Arsitektur, S.1 Teknik Informatika, S.1 Teknik Kimia, S.1 Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, S.1 Hukum, S.1 Akuntansi  :
        1. Bagi lulusan Perguruan Tinggi Negeri : 3,00
        2. Bagi lulusan Perguruan Tinggi Swasta : 3,50
      2. Bagi pendidikan selain tersebut pada poin 1, IPK minimal :
      a.  Bagi lulusan Perguruan Tinggi Negeri : 2,80
      b.  Bagi lulusan Perguruan Tinggi Swasta : 3,00
    2. Bagi pelamar berpendidikan D.III dan D.II, Indeks Prestasi Komulatif (IPK) minimal : 2,75
    3. Persyaratan yang harus dicukupi setelah pelamar dinyatakan lulus ujian adalah :
      1. Tidak pernah dihukum penjara/kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap;
      2. Tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil/anggota Tentara Nasional Indonesia/anggota Kepolisian Negara atau diberhentikan tidak dengan hormat sebagai pegawai swasta;
      3. Tidak berkedudukan sebagai Calon/Pegawai Negeri;
      4. Berkelakuan baik dan bebas narkoba;
      5. Sehat jasmani dan rohani;
      6. Tidak berkedudukan sebagai anggota atau pengurus partai politik;
      7. Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan atau diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia atau negara lain yang ditentukan oleh Pemerintah.
    4. Persyaratan khusus formasi jabatan Pelatih Olahraga Atletik dan Pelatih Olahraga Sepakbola : 1. Memiliki prestasi nyata dengan medali baik di tingkat nasional maupun internasional, pada :
      1. Asian Games atau Olimpiade/Para Olimpic, minimal Juara III/Medali Perunggu
      2. Pekan Olahraga SEA Games/Para Games, minimal Juara II/Medali Perak
      3. Pekan Olahraga Nasional (PON)/Pekan Olahraga Cacat Nasional (PORCANAS), sebagai Juara I/Medali Emas
        yang dibuktikan dengan piagam/sertifikat atas prestasinya yang dikeluarkan oleh lembaga/induk organisasi olahraga yang berwenang.
      2. Event kejuaraan/kegiatan keolahragaan diluar tersebut pada angka 1 diatas tidak termasuk dalam ketentuan Peraturan ini.

C. TATA CARA PENDAFTARAN

1. Setiap pelamar harus menulis sendiri surat lamaran pada kertas folio bergaris menggunakan tinta warna hitam tanpa meterai yang ditujukan kepada Bupati Banyuwangi (contoh lamaran terlampir), dengan melampirkan ;

  1. Pas photo hitam putih ukuran 4 x 6 cm. sebanyak  3 (tiga) lembar dan dibaliknya ditulis nama lengkap pelamar ;
  2. Foto copy sah / dilegalisir Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku ;
  3. Foto copy ijazah / Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) serta daftar nilai (transkrip) yang dilegalisir pejabat yang berwenang ;
  4. Foto copy sertifikat TOEFL yang dilegalisir (bila ada) ;
  5. Foto copy Piagam / sertifikat prestasi (bagi formasi jabatan Pelatih Olahraga Atletik dan Pelatih Olahraga Sepakbola).
2. Berkas lamaran dikirimkan melalui PT. Pos Indonesia ditujukan ke :
Tim Pengadaan CPNSD Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010
Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Banyuwangi
Jln. KH. Agus Salim No. 20 A Banyuwangi 68411
3. Berkas lamaran dimasukkan kedalam amplop warna coklat, pada pojok kanan atas amplop dituliskan kode jabatan yang dilamar dan kode pendidikan.

D. WAKTU PENDAFTARAN
  1. Pendaftaran dimulai  Tanggal 19 Nopember 2010 ditutup sampai dengan  Tanggal  3 Desember 2010 (cap pos) dan sudah diterima panitia paling lambat Tanggal 6 Desember 2010.
    Pengiriman berkas sebelum atau sesudah tanggal yang ditetapkan, tidak dapat ditindaklanjuti.
  2. Pengumuman bagi pelamar yang lulus seleksi administrasi dapat dilihat melalui website www.banyuwangikab.go.id dan pada Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Banyuwangi pada tanggal 8 Desember 2010.
  3. Pelamar yang dinyatakan lulus wajib mengambil tanda peserta ujian di Sekretariat Tim Pengadaan CPNSD Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010, Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Banyuwangi Jln. KH. Agus Salim No. 20 A Banyuwangi 68411 pada tanggal 8 – 9 Desember 2010 mulai pukul 08.00 – 16.00 WIB.

E. PELAKSANAAN UJIAN Ujian dilaksanakan pada :
H a r i                :  Minggu
T a n g g a l        :  12 Desember 2010
P u k u l             :  07.00  WIB sampai dengan selesai
T e m p a t         :  disesuaikan dengan surat pemberitahuan
Pakaian              :  baju warna putih, celana/rok warna gelap dan bersepatu
F. MATERI  UJIAN : Materi Ujian meliputi :
1.  Tes Pengetahuan Umum meliputi :
  1. Bahasa Indonesia
  2. Pancasila
  3. Kebijakan Pemerintah
  4. Tata Negara
  5. Sejarah
  6. Bahasa Inggris dan
  7. Pengetahuan lainnya
2. Tes Bakat Skolastik
Untuk mengukur potensi seseorang dalam belajar berdasarkan penalaran verbal, penalaran kuantitatif dan penalaran analisis.
3. Tes Substansi
Sesuai dengan bidang studi/ jurusan pendidikan masing-masing.

G. LAIN-LAIN

  1. Bagi pelamar dengan tingkat pendidikan S.1 dan Dokter diutamakan mempunyai sertifikat TOEFL yang menunjukkan nilai minimal 400, kecuali bagi formasi jabatan Pelatih Olahraga Atletik ;
  2. Surat lamaran yang diajukan sebelum dan  atau sesudah batas waktu yang ditentukan,  dinyatakan tidak memenuhi syarat ;
  3. Berkas lamaran yang sudah masuk, menjadi milik panitia  ;
  4. Bagi peserta yang dinyatakan lulus, akan ditempatkan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah  (CPNSD) pada unit kerja sesuai dengan pilihan kode jabatan ;
  5. Keputusan Panitia  Pelaksanaan Ujian Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah  (CPNSD) Kabupaten Banyuwangi Tahun Anggaran 2010, tidak dapat diganggu gugat .
Banyuwangi, 18 Nopember 2010
An. BUPATI  BANYUWANGI
Sekretaris Daerah
Selaku Ketua Tim Pengadaan CPNSD
Kabupaten Banyuwangi Formasi Tahun 2010
 

Adopsi By Banyuwangikab.go.id