Kamis, 02 Februari 2012

Sistem Kekebalan Tubuh

  • Antibodi (immunoglobulin):
    Protein yang dihasilkan oleh limfosit dan berinteraksi dengan antigen khusus
  • Antigen:
    Setiap zat yang bisa merangsang reaksi kekebalan
  • Basofil:
    Sel darah putih yang melepaskan histamin (zat yang mempengaruhi reaksi alergi) dan yang menghasilkan zat untuk menarik neutropil dan eosinopil untuk ke tempat masalah.
  • Sel:
    Bagian terkecil pada kehidupan organisme, terdiri dari nucleus dan sitoplasma yang dikelilingi oleh selaput
  • Chemotaxis:
    Proses menarik sel karena zat kimia.
  • Sistem komplemen:
    Kumpulan protein dengan berbagai fungsi kekebalan, seperti membunuh bakteri dan sel benda asing yang lain, membuat sel benda asing mudah bagi macrophages untuk mengidentifikasi dan mencernanya, penarikan macrophages dan neutropil ke daerah yang sulit, dan meningkatkan keefektifitasan pada antibodi.
  • Sitokinesis (Cytokines):
    Pengantar sistem kekebalan, yang membantu mengatur reaksi kekebalan.
  • Sel Dendrit:
    Sel darah putih yang biasanya menetap di jaringan dan yang membantu limfosit T untuk mengenal antigen benda asing.
  • Eosinofil:
    Sel darah putih dapat mencerna bakteri dan sel benda asing lain, yang bisa menolong melumpuhkan dan membunuh parasit, yang berpartisipasi dalam reaksi alergi, dan yang membantu menghancurkan sel kanker.
  • Helper T cell:
    Sel darah putih yang membantu limfosit B mengenali dan menghasilkan antibodi melawan antigen benda asing.
  • Histocompatibility:
    Secara harafiah, kemampuan jaringan, ditentukan oleh antigen leukosit manusia (histocompatibility kompleks yang besar) dan digunakan untuk memastikan apakah transplantasi jaringan atau organ bisa diterima oleh penerima.
  • Human leukocyte antigens (HLA):
    Kumpulan molekul yang ditempatkan di permukaan sel dan unik di setiap organisme, memampukan tubuh untuk membedakan dirinya dengan bukan dirinya, yang juga disebut major histocompatibility komples.
  • Reaksi kekebalan:
    Reaksi pada sistem kekebalan terhadap antigen.
  • Immunoglobulin:
    Sinonimnya antibodi.
  • Interleukin:
    Tipe sekresi cytokine dengan beberapa sel darah putih untuk mempengaruhi sel darah putih lainnya.
  • Killer (cytotoxic) T cell:
    Limfosit yang menuju benda asing atau sel yang tidak normal dan membunuhnya.
  • Leukosit:
    Sel darah putih, seperti monocyte, neutropil, eosinophil, basophil, atau limfosit.
  • Limfosit:
    Sel darah putih bertanggungjawab untuk kekebalan khusus, termasuk menghasilkan antibodi (oleh limfosit B) dan membedakan dirinya dengan bukan dirinya (oleh limfosit T).
  • Makrofag:
    Sel besar yang diperoleh dari sel darah putih disebut monocyte yang mencerna bakteri dan sel benda asing lain, dan yang membantu sel darah putih mengidentifikasi mikroorganisme dan zat-zat benda asing lainnya.
  • Major histocompatibility complex (MHC):
    Sinonim untuk antigen leukosit manusia.
  • Mast cell:
    Sel pada jaringan yang melepaskan histamin dan zat lain yang berhubungan dengan reaksi alergi.
  • Molekul:
    Sekelompok atom secara kimia dikombinasikan untuk membentuk zat kimia unik.
  • Natural killer cell:
    Jenis limfosit yang, tidak sama dengan limfosit lain, siap dibentuk untuk membunuh mikroorganisme tertentu dan sel kanker.
  • Neutrofil:
    Sel darah putih yang mencerna dan membunuh bakteri dan sel benda asing lain.
  • Pagosit:
    Sel yang mencerna dan membunuh serangan mikroorganisme, sel lain, dan bagian-bagian sel.
  • Pagositisis:
    Proses pada sel mencerna dan menyerang mikroorganisme, sel lain, atau bagian sel.
  • Reseptor:
    Molekul pada permukaan sel atau bagian dalam sel yang mengijinkan hanya molekul yang sesuai sekali-seperti kunci yang sesuai dengan gembok-untuk mendampinginya.
  • Suppressor T cell:
    Sel darah putih yang membantu akhir reaksi kekebalan.

Hasil Analisis Uji Makanan, Laporan Praktikum Uji Makanan

ANALISIS
Kali ini saya pingin sharing mengenai praktikum biologi untuk menguji kandungan bahan makanan. Tapi saya cuma kasih pedoman hasilnya saja. Soalnya bahan dan prosedurnya sangat variatif. Yang penting perhatikan hasilnya saja.

Tujuan

Menguji kandungan karbohidrat, gula, protein, dan lemak, pada jenis makanan tertentu.

Alat dan Bahan
  1. Tabung reaksi
  2. Pipet
  3. Pemanas air/water batch
  4. Bunsen
  5. Mortar dan alat tumbuk
  6. Larutan Benedict / Fehling A / Fehling B
  7. Larutan Iodine / kalium iodide
  8. Larutan Biuret / Millon / Mollisch
  9. Larutan NaOH 30%
  10. Larutan HNO3 pekat
  11. Sudan III / kertas buram
  12. Bahan makanan: tahu, tempe, pisang, roti, mentega, dan mie yang telah ditumbuk halus, lalu dimasukkan ke dalam air
Langkah Kerja

1. Uji Benedict / Fehling A / Fehling B (uji gula / monosakarida)

Masukkan 5 ml reagen Benedict ke dalam tabung reaksi, kemudian tambahkan 0,5 ml larutan hasil penggerusan bahan makanan! Panaskan tabung dalam water bath (70 °C) selama 5 menit lalu dinginkan! Amatilah perubahan yang terjadi dalam tabung! Bila dalam makanan terdapat karbohidrat/gula, maka terbentuk endapan merah bata.

2. Uji Iodin (uji karbohidrat / amilum)

Masukkan 5 ml larutan hasil penggerusan bahan makanan karbohidrat/amilum ke dalam tabung reaksi! Tambahkan dua tetes larutan Iod dan amati perubahan yang terjadi dalam tabung! Bila larutan warna berubah menjadi hitam atau kebiruan, maka bahan makanan yang diuji mengandung karbohidrat.

3. Uji Biuret (protein)

Tambahkan 2 ml larutan biuret (larutan KOH 5 % + larutan CUSO4 5 %) kedalam larutan putih telur. Terjadi perubahan warna larutan putih telur menjadi ungu. Perubahan warna ungu pada larutan putih telur menunjukkan larutan tersebut mengandung protein

Jika menggunakan Millon: tambahkan 2 ml larutan millon kedalan 2 ml larutan putih telur. Panaskan larutan dalam air mendidih. Terjadi perubahan warna larutan putih telur menjadi merah. Perubahan warna larutan menjadi merah menunjukkan larutan putih telur mengandung protein

4. Tes kandungan lemak

Teteskan 3 tetes minyak di atas kertas saring/kertas buram. Kertas saring menjadi transparan. Itu bukti kandungan lemak/minyak.

Jika menggunakan Sudan III: Tambahkan 2 ml larutan sudan III kedalam larutan minyak. Terbentuk lapisan berwarna merah pada permukaan larutan. Lapisan berwarna merah pada permukaan larutan menunjukkan kandungan lemak dalam larutan

Ujia Makanan, Ujian Protein, Macam-macam Uji Protein

TEORI SINGKAT PROTEIN
Protein merupakan biopolymer polipeptida yang tersusun dari sejumlah asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Protein merupakan biopolymer yang multifungsi, yaitu sebagai struktural pada sel maupun jaringan dan organ, sebagai enzim suatu biokatalis, sebagai pengemban atau pembawa senyawa atau zat ketika melalui biomembran sel, dan sebagai zat pengatur.
Protein juga merupakan makromolekul yang paling berlimpah di dalam sel dan menyusun lebih dari setengah berat kering pada hampir semua organisme. Protein merupakan instrumen yang mengekspresikan informasi genetik.
Protein mempunyai fungsi unik bagi tubuh, antara lain
1. Menyediakan bahan-bahan yang penting peranannya untuk pertumbuhan dan memelihara jaringan tubuh,
2. Mengatur kelangsungan proses di dalam tubuh,
3. Memberi tenaga jika keperluannya tidak dapat dipenuhi oleh karbohidrat dan lemak.
Ada berbagai cara dalam pengujian terhadap protein yaitu dengan reaksi uji asam amino dan reaksi uji protein. Reaksi uji asam amino sendiri terdiri dari 6 macam uji yaitu: uji millon, uji hopkins cole, uji belerang, uji xantroproteat, dan uji biuret. Sedangkan untuk uji protein, berdasarkan pada pengendapan oleh garam, pengendapan oleh logam dan alkohol. Serta uji koagulasi dan denaturasi protein.
Pada uji asam amino terdapat uji bersifat umum dan uji bersifat uji berdasakan jenis asam aminonya. Seperti halnya uji millon bersifat spesifik terhadap tirosin, uji Hopkins cole terhadap triptofan, uji belerang terhadap sistein, uji biuret bereaksi positif terhadap pembentukan senyawa kompleks Cu gugus –CO dan –NH dari rantai peptida dalam suasana basa. Serta uji xantroproteat bereaksi positif untuk asam amino yang mengandung inti benzena.
Asam amino merupakan unit pembangun protein yang dihubungkan melalui ikatan peptida pada setiap ujungnya. Protein tersusun dari atom C, H, O, dan N, serta kadang-kadang P dan S. Dari keseluruhan asam amino yang terdapat di alam hanya 20 asam amino yang yang biasa dijumpai pada protein.
Struktur molekul asam amino
Dari struktur umumnya, asam amino mempunyai dua gugus pada tiap molekulnya, yaitu gugus amino dan gugus karboksil, yang digambarkan sebagai struktur ion dipolar. Gugus amino dan gugus karboksil pada asam amino menunjukkan sifat-sifat spesifiknya. Karena asam amino mengandung kedua gugus tersebut, senyawa ini akan memberikan reaksi kimia yang yang mencirikan gugus-gugusnya.

Reaksi uji asam amino:
  1. Uji Millon
  2. Hopkins-Cole.
  3. Uji Ninhidrin
  4. Uji belerang.
  5. Uji Xanthoproteat
  6. Uji Biuret
1. UJI MILLON
Sebanyak 5 tetes pereaksi Millon ditambahkan ke dalam 3 mL larutan protein, dipanaskan. Uji dilakukan terhadap larutan albumin 2%, gelatin 2%, kasein 2%, pepton 2%, dan fenol 2%.
2.UJI HOPKINS-COLE
Sebanyak 2 mL larutan protein dicampur dengan pereaksi Hopkins-Cole dalam tabung reaksi. Ditambahkan 3 mL H2SO4 pekat melalui dinding tabung sehingga membentuk lapisan dari cairan. Didiamkan, setelah beberapa detik akan terbentuk cincin violet (ungu) pada pertemuan kedua lapisan cairan, apabila positif mengandung triptofan. Uji dilakukan terhadap larutan albumin 2%, gelatin 2%, kasein 2%, dan pepton 2%.
3.UJI NINHIDRIN
Sebanyak 0.5 mL larutan ninhidrin 0.1% ditambahkan ke dalam 3 mL larutan protein. Dipanaskan selama 10 menit, diamati perubahan warna yang terjadi. Uji dilakukan terhadap larutan albumin 0.02%, gelatin 0.02%, kasein 0.02%, dan pepton 0.02%.
4. UJI BELERANG
Sebanyak 2 mL larutan protein ditambah 5 mL NaOH 10%, dipanaskan selama 5 menit. Kemudian ditambah 2 tetes larutan Pb-asetat 5%, pemanasan dilanjutkan, diamati warna yang terjadi. Uji dilakukan terhadap larutan albumin 0.02%, gelatin 0.02%, kasein 0.02%, dan pepton 0.02%.
5. UJI XANTHOPROTEAT
Sebanyak 2 mL larutan protein ditambahkan 1 mL HNO3 pekat, dicampur, kemudian dipanaskan, diamati timbulnya warna kuning tua. Didinginkan, ditambahkan tetes demi tetes larutan NaOH pekat sampai larutan menjadi basa. Diamati perubahan yang terjadi. Uji dilakukan terhadap larutan albumin 2%, gelatin 2%, kasein 2%, pepton 2%, dan fenol 2%.
6. UJI BIURET
Sebanyak 3 mL larutan protein ditambah 1 mL NaOH 10% dan dikocok. Ditambahkan 1-3 tetes larutan CuSO4 0.1%. Diamati timbulnya warna.
Salah satu cara untuk mengantisipasi masalah kekurangan kalori protein yang dapat dilakukan adalah dengan mengkonsumsi pangan yang beraneka ragam. Dengan konsumsi bahan pangan yang beraneka ragam, maka kekurangan zat gizi dari satu jenis zat pangan akan dilengkapi oleh gizi dari pangan lainnya. Kualitas protein dalam suatu bahan makanan dapat diketahui dengan melakukan pengujian. Salah satu metode untuk mengevaluasi nilai gizi protein adalah secara in vivo.
Pada pengendapan protein oleh logam, oleh garam, oleh alkohol, uji koagulasi dan denaturasi protein. Kedalam 3 ml albumin ditambahkan 5 tetes larutan HgCl2 2%, percobaan diulangi dengan larutan Pb-asetat 5%, dan AgNO3 5%. Sepuluh ml larutan protein dijenuhkan dengan amonium sulfat yang ditambahkan sedikit demi sedikit, kemudian diaduk hingga mencapai titik jenuh dan disaring. Lalu diuji kelarutannnya dengan ditambahkan air, untuk endapan diuji dengan pereaksi Millon dan filtrat dengan pereaksi biuret. Ditambahkan 2 tetes asam asetat 1 M ke dalam tabung yang berisi 5 ml larutan protein, kemudian tabung tersebut diletakkan dalam air mendidih selama 5 menit. Lalu diambil endapan dengan batang pengaduk, untuk endapan diuji kelarutannya dengan air , sementara endapan dengan pereaksi Millon. Disiapkan 3 tabung reaksi, tabung pertama diisi campuran sebagai berikut ; 5 ml larutan albumin, 1 ml HCl 0,1 M dan 6 ml etanol 95%. Ke dalam tabung kedua dimasukkan5 ml larutan albumin, 1 ml NaOH 0,1 M dan 6 ml etanol 95%. Ke dalam tabung ketiga 5 ml larutan albumin, 1 ml buffer asetat ph 4,7 dan 6 ml etanol 95%.
Secara sistematis berikut langkahnya

Uji Milon

R : Merkuri dan ion merkuro yang dalam as nitrat as nitrit

Warna yg terbentuk : Garam merkuri dari tirosina yang termitrasi

R: 10 g merkuri+ 20 ml as nitrat p,bila telah melarut dan uap coklat hilang, kemudian ditambahkan 60 ml air kemudian disimpan

Larutan protein : albumin 1:5

U: 5 tetes reagen pada 3 ml larutan protein, dipanaskan campuran, jika reagen tll byk maka warna hilang pada pemanasan

Uji Hopkins Cole

R: R Hopkins Cole mengandung as glioksalat, larutan protein, H2SO4 p

U: Dalam 2 ml larutan protein ditambahkan dengan 2 ml reagen Hopkins Cole, kemudian perlahan ditambahkan 5ml H2SO4 melalui dinding tabung, amati warna yang terbentuk pada batas kedua cincin;jika perlu diputar perlahan sampai terbentuk cincin berwarna. (+) cincin berwarna

Uji Ninhidrin (Triketohidrindene hidrat)

R: Larutan ninhidrin 0,1%, larutan protein

U: Tambahkan 0,5 ml larutan ninhidrin 0,1% pada 3 ml larutan protein, kemudian dipanaskan hingga mendidih,ulangi dengan menggunakan glisina. (+) ungu

R: Reagen

U: Uji

Uji Makanan, Uji Karbohidrat, Uji Amilum

UJi Terhadap Karbohidrat
Uji Molisch
R: 10g α-naftol/100ml etilalkohol 95%
U: 2ml S + 2ml R+ 5ml H2SO4→Hijau (+)
Uji Antron
R: 0,2g antron/80ml asam sulfat P
U: 0,2ml S/krtas saring + 2ml R + asam astet glasial/asam sulfat P (susu)→Hijau (+)
Uji Benedict
R: 175g Kristal natrium sitrat&100g natrium karbonat anhidros/800ml air→+ 17,3g koper sulfat/100ml→e 1L
U: 5ml R + 8 tetes S → 3 menit Hijau (+)
Uji Barfoed
R: 13,3g Kristal koper asetat/200ml air→saring+ 1,9ml as.glasial
U: 3ml R+ 1ml S→ 1 menit Hijau (+)
Uji Fearon
R: -
U: 4ml S + 3-4 tetes metilamin HCl→didih 30 men + 4 tetes NaOH 20%→H (disk→Merah)
Uji Selliwanoff
R: 0,05g resorsini/100ml HCl
U: 3ml R + 3 tetes S → didih Hijau (+)
Uji Foulger
R: 2g stanno Cl dlm 49g urea/80ml H2SO4 40% (v/v)
U: 2ml S + 1ml HCl P + 1 R → panas Hijau (+)
Uji Fenilhidrazin
R: 2g Fenilhidrazin HCl/30ml air + 3g natrium asetat anhidrous
U: 2ml S + 5ml R → panas kristal dlm larutan→ mikroskopik Hijau (+)
Uji Iodin
R: 10g kalium iodida/1L air + 2,5g iodin
U: 3ml amilum 2 tetes air/HCl/NaOH + 1 tetes R→ panas-dingin Hijau (+)
Ket: S = Sampel
R = Reagen
U = Uji

Uji Makanan, Uji Glukosa

PRAKTIKUM UJI GLUKOSA

Tujuan:

1. Melakukan uji reduksi karbohidrat.

2. Melakukan uji Benedict.

Alat dan bahan;

1. Uji reduksi

*Bahan percobaan; larutan glukosa 1%

Pereaksi; a. larutan CuSO4 1%

b. larutan NaOH 10%

c. larutan Na-sitrat

*alat; a. tabung reaksi

b. bunsen

c. timbangan

d. pemanas

2. uji benedict

Bahan; a. larutan glukosa 1%

b.Larutan sukrosa 1%

c.Larutan laktosa 1%

d.Larutan pati 1%

alat ; a. gelas ukur

b. pemanas

c. tabung reakasi

d. timbangan

Pereksi reagen benedict: larutkan 34,6 gr Na-sitrat + 20 gr Na-karbonat dalam 180 ml air aduk dan saring. Kemudin tambahkan larutan 3,46 gr CuSO4 dalam 20 ml air. Genapkan menjadi 200 ml.

Teori Singkat

Mosakarida segera mereduksi sneyawa-senyawa pengoksidasi seperti ferisianida, hydrogen peroksida, atau ion cupri (Cu2+). Pada reaksi sepreti ini, guka dioksidasi pada gugus karbonil, dan senyawa pengoksidasi menjadi tereduksi dimana senyawa-senyawa pereduksi adalah pemberi electron dan senyawa pengoksidasi adalah penerima electron. Glukosa dan gula-gula lain yang mampu mereduksi senyawa pengoksidasi disebut gula pereduksi. Sifat ini berguna dalam analisis gula. Dengan mengukur jumlah dari senyawa pengoksidasi yang tereduksi oleh suatu larutan gula tertentu, dapat dilakukan dengan pendugaan konsentrasi gula. Gula yang mengandung gugus aldehid atau keton bebas mereduksi indicator-indikator seprti kompleks ion kupri (Cu2+) menjadi bentuk kupro (Cu+). Bahan pereduksi pada reaksi-reaksi ini adalah bentuk rantai terbuka aldosa dan ketosa. Ujung peruduksi dari suatu gula adalah ujung yang mengandung ggus aldehida atau keto bebas.

Benedict Reagen digunakan untuk mentes atau memeriksa kehadiran gula monosakarida dalam suatu cairan. Monosakarida bersifat redutor, dengan diteteskannya Reagen akan menimbulkan endapan merah bata. Selain menguji kualitas, secara kasar juga berlaku secara kuantitatif, karena semakin banyak gula dalam larutan maka semakin gelap warna endapan.

Langkah Kerja

1. Uji Reduksi

a. Disiapakan tiga tabung A, B, C.

b. Kedalam tabung A dimasukan 2 ml CuSO4 1% dan 2 ml NaOH 10%

c. Ke dalam tabung B dimasukan 2 ml CuSO4 1% dan 2 ml NaOH 10% dan tambahkan 5 tetes glukosa 1%

d. Ke dalam tabung C dimasukamn larutan seperti pada tabung A dan tambahkan larutan Na-Sitrat 30% sampai endapan larut.

e. Panaskan ke-3 tabung tersebut kedalam air mendidih dan perhatikan perubahan yang terjadi.

f. Ke dalam tabung C ditambahakan beberapa tetes larutan glukosa 1% dan selanjutnya dipanaskan kembali, dicacat hasilnya.

2. Uji Benedict

a. Disiapkan empat tabung reksi yang yang nantinya akan isi dengan glukosa 1%, sukrosa 1%, laktosa 1%, larutan pati 1%.

b. Kedalam seluruh tabung reaksi di masukan 5 ml reagen benedict dan 8 tetes larutan percobaan, lalu campur merata.

c. Perhatikan warna yang terjadi serta ada tidaknya pembentukan endapan.

Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan percobaan adalah sebagai berikut;

1. Uji Reduksi

a. Sebelum dipanaskan

Tabung reaksi

Hasil reaksi yang terjadi

Tabung A

Berwarna biru, terdapat endapan

Tabung B

Berwarna biru, terdapat endapan

Tabung C sebelum ditambah glukosa

Berwarna biru

Tabung C setalah ditambah glukosa dan dipanaskan

-

Soal Jaringan Tumbuhan

SOAL LATIHAN
1. Jaringan dewasa berikut yang sel-sel penyusunannya masih hidup dan memiliki organel sel lengkap dan merupakan jaringan dasar adalah..

A. Parenkim

B. Kolenkim

C. Floem

D. Meristem

E. Xilem

2. Pada tanaman karet , jaringan penghasil lateks yang terdiri atas sel-sel yang berubah bentuk terdapat pada jaringan…..

A. epidermis

B. parenkim

C. kolenkim

D.floem

E. xylem

3. Akar yang muncul pada stek berasal dari jaringan

A. epidermis

B. meristem

C. korteks

D. endodermis

E.perikambium

4. Jaringan pada tumbuhan yang berfungsi memperkuat kedudukan jaringan-jaringan lain sehingga sangat kokoh adalah….

A. meristem

B. parenkim

C. sklerenkim

D. kolenkim

E. ikatan pembuluh

5. Menurut percobaan Ursprung, nilai osmosis sel-sel akar Vicia faba ( kacang babi ) berturut-turut makin meningkat pada jaringan……

A. epidermis, korteks, dan perikambium

B. korteks, perikambium, dan epidermis

C. perikambium, epidermis, dan korteks

D.epidermis, endodermis, dan perikambium

E.epidermis, perikambium dan endodermis

6. Jaringan berikut termasuk silinder pusat akar tumbuhan dikotil, kecuali….

A. xylem

B.floem

C.kambium

D. perisikel

E. endodermis

7. Pertumbuhan dan perkembangan cambium vaskuler cambium Ke arah dalam pada batang akan menghasilkan ..

A. xylem primer

B. xylem sekunder

C. floem primer

D. floem sekunder

E. empulur

8. Stomata dan Trikoma merupakan modifikasi dari jaringan....

A. epidermis

B. parenkim

C. pengangkut

D. penguat

E. endodermis

9. Berikut ini merupakan berbagai macam jaringan pada tumbuhan antara lain :

1. palisade

2. spons

3. korteks

4. meristem

5. epidermis

yang termasuk jaringan parenkim ditunjukkan oleh nomor....

A. 1-2-3

B. 1-3-4

C. 1-3-5

D. 2-3-4

E. 3-4-5

10. Kelenturan tangkai daun ketika ditiup angin disebabkan oleh salah satu jaringan yang menyusunnya yaitu....

A. sklerenkim

B. kolenkim

C. parenkim

D. epidermis

E. xilem

11. Batok kelapa sangat keras karena tersusun dari jaringan....

A. sklerenkim

B. kolenkim

C. epidermis

D. xilem

E. floem

12. jaringan berikut ini yang sel-selnya mati adalah ....

A. xilem dan sklerenkim

B. floem dan epidermis

C. kolenkim dan korteks

D. polisade dan spons

E. kambium dan empelur

13. Lingkaran tahunan ditemukan pada tanaman dewasa dibawah ini kecuali....

A. mangga

B. jambu

C. kelapa

D. rambutan

E. durian

14. Ikatan pembuluh yang letaknya tersebar ditemukan pada batang tanaman ....

A. bayam

B. kangkung

C. pepaya

D. jagung

E. seledri

15. Glukosa diedarkan kebagian tubuh tumbuhan yang membutuhkannya melalui ....

A. xilem

B. floem

C. batang

D. daun

E. akar

16. Ciri khas jaringan meristem pada tumbuhan yaitu....

A. sel-selnya telah terdiferensiasi

B. terdapat pada jaringan pengangkut

C. telah mengalami spesialisasi fungsi

D. selnya aktif membelah

E. terletak dipermukaan tubuh

17. Perhatikan gambar berikut !

Berdasarkan letaknya pada batang, jaringan meristem yang ditunjuk dengan angka 1,2 dan 3 berturut-turut adalah ....

A. lateral, apikal dan interkalar

B. lateral, interkalar dan apikal

C. interkalar, apikal dan lateral

D. apikal, interkalar dan lateral

E. apikal, lateral dan interkalar

18. Bagian tumbuhan yang termasuk meristem sekunder yaitu ....

A. ujung akar

B. ujung batang

C. tunas samping

D. kambium gabus

E. epidermis

19. Permukaan daun biasanya nampak mengkilap. Hal ini disebabkan epidermis pada permukaannya dilapisi oleh....

A. stomata

B. trikomata

C. kutikula

D. kersik

E. spina

20. Lihat gambar anatomi daun berikut ini!

Tempat terjadinya fotosinteis ditunjukkan oleh nomor

A. 1

B. 2

C. 3

D. 4

E. 5

21. Jika jaringan epidermis rusak maka fungsi perlindungan tumbuhan akan digantikan oleh jaringan....

A. parenkim

B. sklerenkim

C. kolenkim

D. gabus

E. xilem sekunder

22. Ditemukan sebuah jaringan dengan ciri-ciri sebagai berikut !

  1. sel-selnya hidup dan berbentuk polihedral
  2. dinding selnya tipis
  3. mempunyai vakuola yang besar
  4. mempunyai banyak ruang antar sel

jaringan yang memiliki ciri-ciri diatas adalah ....

A. epidermis

B. parenkim

C. kolenkim

D. sklerenkim

E. floem

23. Perhatikan beberapa ciri-ciri jaringan berikut !

1. Dinding sel sangat tebal dan kuat

2. dinding sel mengandung suberin

3. terdiri atas sel-sel mati

4. mempunyai banyak ruang antar sel

Ciri-ciri jaringan sklerenkim yaitu ....

A. 1 dan 2

B. 1 dan 3

C. 2 dan 3

D. 2 dan 4

E. 3 dan 4

24. perhatikan beberapa unsur atau sel berikut !

1. trakea

2. unsur trakeal

3. unsur kibral

4. trakeid

5. sel pengiring

6. sel albumen

Unsur atau sel yang menyusun floen yaitu ....

A. 1,2 dan 4

B. 1,3 dan 5

C. 2,3 dan 6

D. 2,4 dan 5

E. 3, 5 dan 6

25. Perhatikan gambar morfologi akar dibawah ini !

Bagian yang ditunjukkan dengan huruf X merupakan zona ....

A. Diferensiasi

B. Perpanjangan

C. Meristematis

D. Caliptra

E. Kambium

26. Perhatikan ciri-ciri jaringan penyusun akar berikut !

1. terletak disebelak dalam korteks

2. terdiri atas satu lapis sel

3. tersusun rapat tanpa ruang antar sel

4. dinding selnya mengalami penebalan gabus

deretan sel-sel dengan ciri-ciri tersebut adalah ....

A. epidermis

B. silinder pusat

C. perisikel

D. kambium

E. pita caspari

27. Perhatikan gambar anatomi akar dibawah ini !

Bagian akar yang berfungsi sebagai jaringan pengangkut air dan garam meineral ditunjukkan oleh nomor ....

A. 1

B. 2

C. 3

D. 4

E. 5

28. Jaringan penyusun batang dikotil secara berurtan dari luar ke dalam adalah ....

A. epidermis, stele, korteks,dan endodermis

B. epidermis, korteks,endodermis dan stele

C. epidermis, korteks, stele dan endodermis

D. korteks, stele, epidermis dan endodermis

E. stele, endodermis, korteks dan stele

29. Jaringan yang dibentuk oleh kambium gabus pada batang yaitu....

A. kearah luar membentuk felogen dan kearah dalam membentuk feloderem

B. kearah luar membentuk feloderm dan kearah dalam membentuk felogen

C. kearah luar membentuk felem kearah dalam membentuk feloderem

D. kearah luar membentuk feloderem dan kearah dalam membentuk felem

E. kearah luar membentuk felem dan kerah dalam membentuk felogen

30. perhatikan ciri-ciri jaringan pada daun berikut !

1. bentuk sel-selnya memanjang

2. mengandung banyak kloroflas

3. tersusun rapat

jaringan pada daun yang memiliki ciri-ciri diatas yaitu ....

A. epidermis

B. stomata

C. trikomata

D. polisade

E. spons

31. Perhatikan Gambar dibawah ini !

Bagian daun yang diberi lebel X Berfungsi untuk....

A. melindungi jaringan dibawahnya dari kekeringan

B. tempat fotosintesis

C. mencegah penguapan air

D. jalan keluar masuknya udara

E. tempat menyimpan fotosintesis

32. Perhatikan bagian bunga berikut!

1. bractea

2. sepal

3. stamen

4. petal

5. carpell

6. pistill

bagian bunga yang bersifat steril adalah ....

A. 1,2 dan 3

B. 1,2 dan 4

C. 2,4 dan 5

D. 3,4 dan 6

E. 3,5 dan 6

33. Prinsip kultur jaringan didasarkan pada asumsi bahwa setiap sel tumbuhan mempunyai kemampuan untuk beregenerasi menjadi tanaman lengkap kembali. Sifat sel demikian disebut....

A. autonom

B. aototrof

C. totipotensi sel

D. vegetatif

E. generatif

34. Eksplan yang digunakan sebagai dahan tanaman pada kultur jaringan harus bersifat meristematis artinya ....

A. telah mengalami diferensiasi

B. aaktif membelah

C. banyak mengandung hormon auxin

D. dapat hidup dalam lingkungan terbatas

E. sel-selnya harus stril

35. Bahan pemadat yang biasa digunakan dalam pembuatan media kultur jaringan yaitu....

A. zat organik

B. air kelapa

C. ekstrak yeast

D. arang

E. agar

36. langkah pertama yang harus dilakukan dalam tekhnik kultur jaringan adalah....

A. pananaman eksplans pada media

B. penanaman eksplans pada tanah yang telah distrilkan

C. strilisasi eksplans

D. menjemur eksplans dalam green house

E. menyimpan eksplans dalam lemari es

37. Endodermis pada penampang melintang akar tumbuhan dikotil terdapat di…
a. Bawah epidermis
b. Bagian tengah jaringan korteks
c. Antara korteks dan silinder pusat
d. Antara floem dan xylem
e. Sebelah dalam cambium.
38. Jaringan berikut yang termasuk silinder pusat batang tumbuhan dikotil kecuali….
a. Perisikel
b. Ikatan pembuluh
c. Cambium
d. Endodermis
e. Empulur
39. Terbentuknya lingkaran tahun merupakan hasil aktivitas jaringan…
a. Cambium
b. Meristem
c. Histogen
d. Felogen
e. Dermatogens
40.Akar yang muncul pada stek berasal dari perkembangan …
a. Epidermis
b. Parenkim
c. Korteks
d. Cambium
e. Perikambium
41. Pembentukan lapisan gabus pada batang suatu tumbuhan yang disebut…
a. Perikambium
b. Prokambium
c. Perisikel
d. Floem
e. Fologen
42. Sifat jaringan menunjang bersatunya batang pada waktu menyambung adalah…
a. Sel-sel parenkim berubah menjadi meristem
b. Sel-sel parenkim berfungsi sebagai tempat cadangan makanan
c. Sel-sel kolenkim mengandung serat untuk menyatukan batang
d. Sel-sel kolenkim mengandung serat untuk menyatukan batang
e. Semua sel disekitar batang dapat membelah secara aktif.
43. Bagian daun berikut yang paling aktif dalam melaksanakan fotosintesis adalah….
a. Epidermis bawah
b. Lapisan kutikula
c. Jaringan spons
d. Jaringan palisade
e. Epidermis atas
44. Adanya lingkaran tahun pada pohon disebabkan oleh :
A. aktifitas felogen di korteks
B. kelanjutan aktifitas dari tunas
C. pembelahan aktif sel-sel xilem yang hidup
D. penambahan lignin pada xilem sekunder
E. adanya jaringan meristem di antara jaringan pembuluh

45. Jaringan yang membawa hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh

A. xilem

B. kambium

C. korteks

D. epidermis

E. e floem

46 Ikatan pembuluh kolateral tertutup terdapat pada . . . .

A. akar monokotil

B. batang dikotil

C. batang monokotil

D. akar gymnospermae

E. akar dikotil

47. Organ pokok pada tumbuhan adalah .. ..

A. akar, batang, bunga

B. akar dan batang

C. batang, daun, bunga

D. akar, batang, daun

E. batang saja

48 Kangkung dan kaktus dapat melakukan fotosintesis pada batangnya karena memiliki kloroplas

yang terdapat pada Jaringan . . . .

A. palisade

B. bunga karang

C. klorenkim

D. stele

E. kolenkim

49. Jagung dan padi memiliki persamaan berikut, kecuali . . . .

A. daun berbentuk pita

B. akar serabut

C. bunga kelipatan tiga

D. bunga betina berbentuk seperti bonggo

E. batang beruas

50. Meristem primer terletak pada titik tumbuh primer yang dapat ditemukan pada...

A. ujung akar dan batang -

B. Jaringanepidermis .

C. kambium

D. perikambium

E. ujung daun

51. Sel-sel penyusun Jaringan transportasi pada pakis haji adalah...

A. trakea dan trakeid

B. trakeidsaja

C. trakea saja

D. xylem

E. floem

52. Kambiun yang merupakan jaringan meristematik dan terdapat antara xylem dan floem…

  1. Merupakan titik tumbuh sekunder.
  2. Terdapat pada akar dan batang tumbuhan biji terbuka dan dikotil.
  3. Pertumbuhan yang ditimbulkannya disebut pertumbuhan sekunder
  4. Menghasilkan unsur-unsur xilem, floem dan jaringan empulur.
53. Batang dikotil dan monokotil dapat dibedakan dari…
  1. Letak berkas pembuluhnya
  2. Ada atau tidaknya empulur
  3. Ada atau tidaknya jari-jari empulur
  4. Ada atau tidaknya cambium.
54. Kekerabatan tumbuhan dapat dilihat dari ciri morfologinya, Ciri-ciri morfologi berikut merupakan ciri-ciri tumbuhan yang tergolong monokotil :
  1. Batang tinggi bercabang
  2. Bagian daunnya berkelipatan tiga
  3. Daun bertulang menjari
  4. Memiliki koleoptil

55. Batang tumbuhan menjadi kuat karena mengandung…
  1. Parenkim
  2. Epidermis
  3. Korteks
  4. Sklerenkim
56. Kulit batang yang di kelupas pada waktu mencangkok menyebabkan batang kehilangan jaringan…
  1. Sklerenkim
  2. Pembuluh tapis
  3. Perenkim kulit
  4. Kolenkim
57. Kulit akar atau kulit batang tersusun atas unsur-unsur….
  1. Pembuluh tapis
  2. Jaringan penunjang
  3. Sel-sel pengiring
  4. Parenkim kulit
58. Bagian akar tumbuhan yang memiliki sifat meristematis adalah :
  1. Endodermis
  2. Cambium
  3. Corteks
  4. Perisikel
59. Kulit akar atau kulit batang tersusun atas unsur-unsur :
  1. Pembuluh tapis
  2. Jaringan penunjang
  3. Sel-sel pengiring
  4. Parenkim kulit

60. Bagian akar tumbuhan yang memiliki sifat meristematis adalah :
  1. endodermis
  2. kambium
  3. kortex
  4. perisikel
61.Kulit batang yang dikelupas pada waktu mencangkok menyebabkan batang itu kehilangan jaringan :
  1. sklerenkim
  2. pembuluh tapis
  3. parenkim kulit
  4. kolenkim
63. Kulit akar atau kulit batang tersusun atas unsur-unsur :
  1. pembuluh tapis
  2. jaringan penunjang
  3. sel-sel pengiring
  4. parenkim kulit

PASANGKAN DENGAN BENAR!
Nama Jaringan

  1. Floem
  2. Felem
  3. Xilem
  4. Lentisel
  5. Feloderm
  6. Klorenkim
  7. Unsur floem
  8. Unsur xilem
  9. Sklerenkim
  10. Kolenkim

ESSAY

  1. Tulislah perbedaan Jaringan sederhana dan Jaringan kompleks pada tumbuhan.
  2. Tulislah macam Jaringan meristem berdasarkan letaknya.
  3. Tulislah beberapa fungsi Jaringan parenkim.
  4. Tulislah bagian dari tubuh tumbuhan tempat jaringan sklerenkim ditemukan.
  5. Apa fungsi jaringan gabus pada tumbuhan?
  6. Apa yang dimaksud dengan sel pengiring? Samakah hal yang dimaksud dengan sel penjaga?
  7. Bunga pada tumbuhan merupakan modifikasi dari organ apa? Sebutkan alasanmu.
  8. Mengapa tumbuhan lidah buaya memilikidaun yang tebal?
  9. Apakah yang dimaksud dengan ikatpembuluh radial?
  10. Jelaskan perbedaan morfologi tumbuhan monokotil dan dikotil

Ciri, Macam, Fungsinya
  • Sel pengiring
  • Mengangkut zat hara dari akar menuju ke daun
  • Trakea, trakeid
  • Tersusun atas sel gabus dan sel-sel mati
  • Terdapat pada organ yang masih aktif tumbuh
  • Berasal dari felogen, sel-sel penyusunnya hidup, dinding dari selulosa
  • Terdapat pada organ yang sudah tidak mengalami pertumbuhan
  • Mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh
  • Celah-celah pada lapisan gabus
  • Parenkim yang mengandung klorofil
ESSAY

JARINGAN TUMBUHAN

JARINGAN EPIDERMIS BAWANG MERAH

  • Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang tersusun atas sel sel yang mempunyai kemampuan totipotensi yang berbeda dengan jaringan hewan atau manusia
  • Artinya Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang kemampuan membelah , memanjang ( elongasi) dan defrensiasinya tak terbatas
  • Sehingga dari kemampuannya jaringannya , organisme tumbuhan ini dapat diperbanyak dengan Vegetatif mengingat kemampuan totipotensi itu .
  • Vegetatif dimaksudkan adalah dikembangkan secara tidak kawin , dicangkok , di stek ataupun dengan cara lain yang intinya diperbanyak hingga menghasilkan keturunan yang sama
  • Kemampuan Totipotensi yaitu kemampuan jaringan melakukan pembelahan (Cleavage) dan mampu membentuk individu baru dengan melakukan Defrensiasi dan Specialisasi
  • Misalnya pada stek batang singkong setelah dimasukkan ke tanah pada ujung batangnya bisa tumbuh membelah sel selnya dan hebatnya sel selnya bisa menjadi berbeda ( defrensiasi) dari sebelumnya menyusun sel batang karena di dalam tanah menjadi pemyusun sel akar , adanya penyusunan sel akar ini menjadikan punya peran baru ( specialisasi ) menjadi bertugas sebagai akar
  • OK
  • Tubuh tumbuhan pun (Plantae) terdiri dari sel-sel karena multicelluler
  • Sel awal tunbuhan diawali oleh zygot hasil pertemuan sperma dan ovum , yang kemudian membentuk lembaga pada biji
  • lembaga ini bersifat Meristematis yaitu Pro Meristem
  • Arti meristematis mempunyai kemampuan membelah dan mampu Totipotensi
  • Totipotensi awal dimulai dengan terbentuknya jaringan jaringan yang berbeda membentuk jaringan permanen (epidermis , parenkim , penyokong , pengangkut)
  • Jaringan permanen / dewasa itu akan berkumpul membentuk organ
  • Karena keberadaannya berbeda maka membentuk organ yang berbeda pula
  • Organ yang terbentuk akar , batang , daun membentuk System organ Nutritivum
  • Sedang Organ Bunga , Buah dan Biji membentuk System organ Reproduktivum
  • dan seterusnya system system organ yang berbeda itu membentuk satu tubuh Mahkluk hidup tumbuhan.
  • OK

Postingan kali ini akan membahas macam-macam jaringan dan organ yang membentuk tubuh tumbuhan.

Jaringan tumbuhan dapat dibagi 2 macam :

  1. Jaringan meristem/muda/embryonal
  2. Jaringan dewasa / permanen
JARINGAN MERISTEM

Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah dan jaringan ini relatif sangat muda
  1. sitoplasmanya penuh
  2. mempunyai kemampuan totipotensi yang tinggi karena kemampuan membentuk jaringan yang lain berupa jaringan dewasa.

Jaringan meristem dapat dibagi

Jaringan Meristem Primer

  • Jaringan meristem ini pada tumbuhan terdapat pada bagian organ yang paling muda ( pada tunas , ujung organ)
  • Mrupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrional / tunas / lembaga
  • mempunyai kemampuan untuk membelah , memanjang dan berdefrensiasi serta specialisasi membentuk jaringan yang dewasa.
  • jaringan ini cenderung menghasilkan hormon auksin sehingga membuat terjadinya pembelahan yang terus menerus kearah memanjang.
  • letak Jaringan ini di ujung batang, ujung akar yang kemudian dikenal dengan meristem apikal yang mengarah je dominansi apikal
  • Pertumbuhan jaringan meristem primer ini sering disebut pertumbuhan primer.
  • jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar bertambang panjang bukan melebar. OK

Jaringan Meristem Sekunder

  • Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan meristem primer yang melakukan defrensiasi dan spesialisasi
  • merupakan jaringan dewasa namun mempunyai kemampuan totipotensi lagi
  • jaringan ini berada di bagian tengah dari organ untuk melakukan pembentukan jaringan yang berbeda dari yang sebelumnya
  • Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder.
  • Pertumbuhannya kearah membesar sehingga menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan.
  • Contoh jaringan meristem sekunder yaitu kambium.

Kambium

  • kambium adalah lapisan sel-sel tumbuhan yang sebenarnya merupakan jaringan dewasa seperti ( epidermis , parenkim , kolenkim , sklerenkim ) namun sel selnya mempunyai kemampuan totipotensi
  • karena kambium bisa mersifat meristem lagi sehingga terjadi pembentukan meristem yang ke dua yang kemudian disebut jaringan meristem sekunder.
  • Aktivitas kambium yang merupakan jaringan meristem sekunder ini membelah terus menerus , membesar dan berdefrensiasi membentuk xilem dan floem sebagai jaringan pengangkut .
  • membelah keluar membentuk Floem ( jaringan pembuluh tapis / kulit ) dan membelah kedalam membentuk Xylem ( pembuluh kayu) sehingga bayang tanaman membesar
  • pembentukan Xylem / Floem ditujukan untuk proses transportasi zat
  • Xylem yaitu pembuluh untuk sarana mengangkut air dan mineral sedang Floem pembuluh untuk sarana pengangkutan hasil Fotosintesis
  • Perlu diketahui pembentukan Xylem dan Floem oleh kambium itu ditentukan oleh faktor lingkungan misalnya air dan mineral , maka kambium membentuk X/F pada musim penghujan dan kemarau juga pasti berbeda maka terbentuklah lingkaran tahun
  • musim kemarau X/F hanya terbentuk garis karena sulitnya mendapatkan air sehingga pembelahannya terhambat sedang di musim hujan kebutuhan terpenuhi maka pembentukan X/F menjadi lebih cepat pembelahan selnya akibatnya menjadi lebih tebal , tentu hitungan batang dengan melihat garis garis itulah bisa diukur umurnya OK
  • Aktivitas kambium menyebabkan pertumbuhan sekunder, sehingga batang tumbuhan menjadi besar . Ini terjadi pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae(tumbuhan berbiji terbuka ).
  • Pada masa pertumbuhan, pertumbuhan kambium kearah dalam lebih aktif dibandingkan pertumbuhan kambium kearah luar, sehingga menyebabkan kulit batang lebih tipis dibandingkan kayu.
  • Berdasarkan kemampuan pembentukan jaringan Kambium daibagi menjadi Kambium vaskuler (intravaskuler): kambium yang terdapat di dalam berkas pengangkutan (di antara phloem dan xylem). Fungsi : ke arah luar membentuk floem sekunder fan ke arah dalam membentuk xilem sekunder.
    Kambium intervaskuler : kambium yang terdapat di antara dua berkas pengangkutan/ di luar berkas pengangkutan.
    Fungsi : membentuk jari-jari empulur.
Berdasarkan letaknya jaringan meristem dibedakan menjadi tiga yaitu meristem apikal, meristem interkalar dan meristem lateral.
  1. Meristem apikal adalah meristem yang terdapat pada ujung akar dan pada ujung batang. Meristem apikal selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang.Pertumbuhan memanjang akibat aktivitas meristem apikal disebut pertumbuhan primer. Jaringan yang terbentuk dari meristem apikal disebut jaringan primer.
  2. Meristem interkalar atau meristem antara adalah meristem yang terletak diantara jaringan meristem primer dan jaringan dewasa. Contoh tumbuhan yang memiliki meristem interkalar adalah batang rumput-rumputan (Graminae). Pertumbuhan sel meristem interkalar menyebabkan pemanjangan batang lebih cepat, sebelum tumbuhnya bunga.
  3. Meristem lateral atau meristem samping adalah meristem yang menyebabkan pertumbuhan skunder. Pertumbuhan skunder adalah proses pertumbuhan yang menyebabkan bertambah besarnya akar dan batang tumbuhan. Meristem lateral disebut juga sebagai kambium. Kambium terbentuk dari dalam jaringan meristem yang telah ada pada akar dan batang dan membentuk jaringan skunder pada bidang yang sejajar dengan akar dan batang.
  • Jadi jaringan Meristem itu jaringan yang sel-selnya selalu membelah (mitosis) serta belum berdifferensiasi.
Ada beberapa macam jaringan meristem, antara lain :
Titik tumbuh, terdapat pada ujung batang
  • Meristem ini menyebabkan tumbuh memanjang atau disebut juga tumbuh primer.
  • Terdapat dua teori yang menjelaskan pertumbuhan ini.
  1. Theori Histogen dari Hanstein
  2. Theori Tunica-Corpus dari Schmidt
  • Teori histogen dari Hanstein yang menyatakan titik tumbuh terdiri dari
  1. Dermatogens yang menjadi epidermis
  2. Periblem yang menjadi korteks
  3. Plerom yang akan menjadi silinder pusat.
  • Teori kedua adalah teori Tunica-Corpus dari Schmidt yang menyatakan bahwa titik tumbuh terdiri atas
  1. Tunica yang fungsinya memperluas titik tumbuh
  2. Corpus yang berdifferensiasi menjadi jaringan-jaringan.
Perisikel (perikambium)
  • merupakan tempat tumbuhnya cabang-cabang akar.
  • Letaknya antara korteks dan silinder pusat.
Kambium fasikuler (kambium primer).
  • Kambium ini terdapat di antara Xilem dan floem pada tumbuhan Dikotil dan tumbuhan Gymnospermae.
  • Khusus pada tumbuhan monokotil, kambium hanya terdapat pada batang tumbuhan Agave dan Pleomele.
  • Kambium fasikuler kearah dalam membentuk Xilem dan ke arah luar membentuk Floem
  • Sementara ke samping membentuk jaringan meristematis yang berfungsi memperluas kambium.
  • Kambium inilah yang nanti akan membentuk lingkaran tahun (lihat gambar)
  • Pertumbuhan oleh kambium ini disebut pertumbuhan sekunder
Kambium sekunder (kambium gabus/ kambium felogen)
  • kambium ini terdapat pada permukaan batang atau akar yang pecah akibat pertumbuhan sekunder.
  • Kambium gabus (felogen) membelah kearah luar membentuk sel gabus pengganti epidermis disebut Felem
  • Dan ke arah dalam membentuk sel feloderm hidup.
  • Kambium inilah yang menyebabkan terjadinya lenti sel pada tumbuhan.

JARINGAN DEWASA

  • Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti melaukakan totipotensi
  • Jaringan ini hanya membelah tetapi tidak melakukan defrensiasi membentuk jaringan lain
  • OK

Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam :

1 Jaringan Epidermis

Jaringan Epidermis

  • Jaringan yang letaknya paling luar
  • Jaringan epidermis tersusun atas sel-sel hidup berbentuk pipih selapis yang berderet rapat tanpa ruang antar sel.
  • Tidak mengandung khlorofil kecuali pada epidermis tumbuhan Bryophita dan Pterydophyta serta sekitar epidermis pada sel penutup stomata
  • Bentuk sel jaringan epidermis seperti balok
  • Mengalami modifikasi membentuk aneka ragam sel yang sesuai dengan fungsinya
  • Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah tidak lagi memiliki jaringan epidermis.
Fungsi jaringan epidermis antara lain :
  • Pelindung / Proteksi jaringan didalamnya
  • Tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali akar yang muda, bisa kemasukan air karena osmosis
  • Peresap air dan mineral pada akar yang muda.
  • Oleh karena itu akar-akar yang muda epidermisnya diperluas dengan tonjolan-tonjolan yang disebut bulu akar.
  • Untuk penguapan air yang berlebihan. Bisa melalui evaporasi atau gutasi
    - Tempat difusi O2 dan CO2 sewaktu respirasi, terjadi pada epidermis yang permukaannya bergabus
    Epidermis memiliki beberapa struktur khas sebagai berikut :
MODIFIKASI EPIDERMIS
Ep[dermis bisa membentuk aneka ragam bentuk menyesuaikan perannya di Organ tempat keberadaan epidermis
  1. Stomata (mulut daun)
  2. Trichoma
  3. Bulu-bulu akar
1. Stomata (mulut daun),
  • Stoma yaitu lubang pada lapisan epidermis daun.
  • Sekitar stomata terdapat sel yang berklorofil disebut sel penutup.
  • Stomata berfungsi sebagai tempat masuknya CO2 dan keluarnya O2 sewaktu berfotosintesis.
  • Selain itu stomata juga berfungsi untuk penguapan air
  • Pada semua tumbuhan yang berwarna hijau, lapisan epidermis mengandung stomata paling banyak pada daun.
  • Stomata terdiri atas bagian-bagian yaitu sel penutup, bagian celah, sel tetangga, dan ruang udara dalam
  • Sel tetangga berperan dalam perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup yang mengatur lebar celah
  • Sel penutup dapat terletak sama tinggi dengan permukan epidermis (panerofor) atau lebih rendah dari permukaan epidermis (kriptofor) dan lebih tinggi dari permukaan epidermis (menonjol)
  • Pada tumbuhan dikotil, sel penutup biasanya berbentuk seperti ginjal bila dilihat dari atas.
  • Sedangkan pada tumbuhan rumput-rumputan memiliki struktur khusus dan seragam dengan sel penutup berbentuk seperti halter dan dua sel tetangga terdapat masing-masing di samping sebuah sel penutup.
  • Untuk memahami struktur stomata,
  • Lihat Gambar

2. Trichoma,

  • Trikoma yaitu rambut-rambut yang tumbuh pada permukaan luar dari epidermis daun dan batang.
  • Trikoma terdiri atas sel tunggal atau banyak sel.
  • Struktur yang menyerupai trikoma, tetapi tidak besar dan terbentuk dari jaringan epidermis atau di bawah epidermis disebut emergensia,
  • sedangkan apabila terbentuk dari jaringan stele disebut spina.

Peranan trikoma bagi tumbuhan, antara lain sebagai berikut.

  • Trikoma yang terdapat pada epidermis daun berfungsi untuk mengurangi penguapan.
  • Menyerap air serta garam-garam mineral.
  • Mengurangi gangguan hewan.

3. Bulu-bulu akar

, yaitu rambut-rambut yang tumbuh pada permukaan akar yang dapat diresapi oleh larutan garam-garam tanah.

ini ada tambahan catatan Epidermis jika masih pingin tahu lebih dalam KLIK aja


2. Jaringan Parenkim

  • Parenkim merupakan jaringan tanaman yang paling umum dan belum berdiferensiasi.
  • Kebanyakan karbohidrat non-struktural dan air disimpan oleh tanaman pada jaringan ini.
  • Parenkim biasanya memiliki dimensi panjang dan lebar yang sama (isodiametrik) dan protoplas aktif dibungkus oleh dinding sel primer dengan selulose yang tipis. Ruang interseluler antar sel umum terdapat pada parenkim.

  • Nama lainnya adalah jaringan dasar.
  • Jaringan parenkim dijumpai pada kulit batang, kulit akar, daging, daun, daging buah dan endosperm.
  • Bentuk sel parenkim bermacam-macam.
  • Sel parenkim yang mengandung klorofil disebut klorenkim, yang mengandung rongga-rongga udara disebut aerenkim. Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh tumbuhan dilakukan oleh jaringan parenkim.

Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dibedakan menjadi beberapa macam antara lain:

  1. Parenkim asimilasi (klorenkim).
  2. Parenkim penimbun.
  3. Parenkim air
  4. Parenkim penyimpan udara (aerenkim).

Parenkim asimilasi (klorenkim)

  • adalah sel parenkim yang mengandung klorofil dan berfungsi untuk fotosintesis.

Parenkim penimbun

  • adalah sel parenkim ini dapat menyimpan cadangan makanan yang berbeda sebagai larutan di dalam vakuola, bentuk partikel padat, atau cairan di dalam sitoplasma.

Parenkim air

  • adalah sel parenkim yang mampu menyimpan air. Umumnya terdapat pada tumbuhan yang hidup didaerah kering (xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan sukulen.

Parenkim udara (aerenkim)

  • adalah jaringan parenkim yang mampu menyimpan udara karena mempunyai ruang antar sel yang besar. Aerenkim banyak terdapat pada batang dan daun tumbuhan hidrofit.

3. Jaringan Penguat/Penyokong

Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan meliputi 2 jaringan yaitu

  1. Jaringan kolenkim
  2. Jaringan sklerenkim.

1. Jaringan Kolenkim

  • Kolenkim terdiri dari sel – sel yang serupa dengan parenkim tapi dengan penebalan pada dinding sel primer disudut sudut sel tidak menyeluruh .
  • Umumnya terletak pada bagian peripheral batang dan beberapa bagian daun.
  • Dinding sel yang plastis dan fleksibel pada kolenkim member dukungan yang cukup untuk sel – sel tetangganya.
  • Karena kolenkim jarang menghasilkan dinding sel sekunder, jaringan ini tampak sebagai sel – sel dengan penebalan dinding sel yang ekstensif

  • Hubungan erat antara jaringan kolenkim dan parenkim tampak pada batang dimana kedua jaringan ini terletak bersebelahan.
  • Banyak contoh menunjukkan tidak adanya batas khusus antara kedua jaringan, karena sel – sel dengan ketebalan sedang ada antara kedua jenis jaringan yang berbeda ini.
  • Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak.

2. Jaringan Sklerenkim

Sklerenkim

  • adalah jaringan pendukung / penguat pada tanaman.
  • Penebalan lignin terletak pada dinding sel primer dan sekunder dan dinding menjadi sangat tebal.
  • Hanya ada sedikit ruang untuk protoplas yang nantinya hilang jika sel dewasa (gambar jaringan sklerenkim).
  • Sel – sel yang terdiri dari jaringan sklerenkim mungkin terbagi menjadi 2 tipe: serat (fibre) atau sklereid yang keras .
  • Serat atau fibre biasanya memanjang dengan dinding berujung meruncing pada penampang membujur (longitudinal section; L.S.), sedangkan sklereid atau sel batu pada batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian tubuh tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid.
  • Sklereid terdapat pada organ tanaman yang biasanya keras baik buah dan biji. Bagian bergerigi pada buah pir disebabkan oleh sel – sel batu (stone cell, sklereid) , biji jambu biji kuga tersusun atas sklereid .
  • Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung senyawa lignin, sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras.

4. Jaringan Pengangkut

  • Jaringan pengangkut pada tanaman sering disebut jaringan vaskular
  • Disebut jaringan vascular karena sarana transportasi atau pengangkutannya berupa pembuluh pembuluh (vasculer)
  • Pembuluh (vasculer) itu untuk membawa air dan larutan ke seluruh tanaman.
  • Pembuluh itu meliputi Xylem atau pembuluh kayu berfungsi untuk membawa air sedangkan floem pembuluh lapis/pembuluh kulit kayu membawa hasil fotosintesis berupa larutan organik.
  • Baik xylem maupun floem terdiri dari beberapa tipe sel.
  • Pada batang primer jaringan ini terletak pada berkas pengangkut dimana floem di bagian luar dan xylem di bagian dalam.
  • Floem dan xylem dipisah oleh beberapa baris sel meristem berdinding tipis yang disebut cambium.


Xylem

  • Yang merupakan karakteristik sel – sel xylem adalah berkas pengangkut dan trakeid yang memiliki dinding sel tebal mengandung lignin dan merupakan pengangkut air.
  • Trakeid berbentuk memanjang, serupa dengan serat tapi berdiameter lebih besar.
  • Pada penampang melintang berkas pengangkut tampak besar dan bulat pada jaringan xylem.
  • Jado fungsi xilem adalah sebagai tempat pengangkutan air dan zat-zat mineral dari akar ke bagian daun.
  • Susunan xilem ini merupakan suatu jaringan pengangkut yang kompleks, terdiri atas berbagai bentuk sel.
  • Selain itu, sel-selnya ternyata ada yang telah mati dan ada pula yang masih hidup, tetapi pada umumnya sel-sel penyusun xilem telah mati dengan membran selnya yang tebal dan mengandung lignin sehingga fungsi xilem juga sebagai jaringan penguat.

Unsur-unsur utama xilem adalah sebagai berikut.

  1. Trakeid
  2. Trakea (Komponen Pembuluh)
  3. Parenkim Xilem

1. Trakeid

  • Susunan sel trakeid terdiri atas sel-sel yang sempit, dalam hal ini penebalan-penebalan pada dindingnya ternyata berlangsung lebih tebal jika dibandingkan dengan yang telah terjadi pada trakea.
  • Sel-sel trakeid itu kebanyakan mengalami penebalan sekunder, lumen selnya tidak mengandung protoplas lagi.
  • Dinding sel sering bernoktah. Trakeid memiliki dua fungsi, yaitu sebagai unsur penopang dan penghantar air.

2. Trakea (Komponen Pembuluh)

  • Trakea terdiri atas sel-sel silinder yang setelah dewasa akan mati dan ujungnya saling bersatu membentuk sebuah tabung penghantar air bersel banyak yang disebut pembuluh.
  • Dindingnya berlubang-lubang tempat lewat air dengan bebas dari satu sel ke sel lain sehingga berbentuk suatu tabung yang strukturnya mirip sebuah talang.
  • Kekhususan pada trakea antara lain, ukurannya lebih besar daripada sel-sel trakeid dan membentuk untaian sel-sel longitudinal yang panjang, penebalan-penebalannya terdiri atas zat lignin yang tipis dibandingkan trakeid.

3. Parenkim Xilem

  • Parenkim xilem biasanya tersusun dari sel-sel yang masih hidup.
  • Dapat dijumpai pada xilem primer dan sekunder.
  • Pada xilem sekunder dijumpai dua macam parenkim, yaitu parenkim kayu dan parenkim jari-jari empulur.
  • Parenkim kayu sel-selya dibentuk oleh sel-sel pembentuk fusi unsur-unsur trakea yang sering mengalami penebalan sekunder pada dindingnya.
  • Parenkim jari-jari empulur tersusun dari sel-sel yang pada umumnya mempunyai dua bentuk dasar, yakni yang bersumbu panjang ke arah radial dan sel-sel bersumbu panjang ke arah vertikal.
  • Sel-sel parenkim xilem berfungsi sebagai tempat cadangan makanan berupa zat tepung. Zat tepung biasanya tertimbun sampai pada saat-saat giatnya pertumbuhan kemudian berkurang bersamaan dengan kegiatan kambium.

FLOEM

Floem

  • Floem berfungsi untuk mengangkut dan menyebarkan zat-zat makanan yang merupakan hasil fotosintesis dari bagian-bagian lain yang ada di bawahnya.
  • Floem mempunyai susunan jaringan yang sifatnya demikian kompleks, terdiri atas beberapa macam bentuk sel dan di antaranya terdapat sel-sel yang masih tetap hidup atau aktif dan sel-sel yang telah mati.
  • Sel yang menyusun floem antara lain sel tapis, sel penyerta, sel serabut, kulit kayu, dan sel parenkim kulit kayu.
  • Pada kegiatan mencangkok, bagian ini harus dikelupas habis.
  • Mengapa demikian?
  • Hal ini dilakukan supaya zat-zat makanan tertimbun pada bagian tersebut sehingga dapat terbentuk akar-akar pada media cangkoknya.
Struktur floem

Floem terdiri atas unsur-unsur berikut.

  1. Unsur-Unsur Tapis
  2. Sel Pengantar / Sel pengiring
  3. Sel Albumin
  4. Parenkim Floem
  5. Serat-Serat Floem

1) Unsur-Unsur Tapis

Unsur-unsur tapis memiliki ciri-ciri, yaitu adanya daerah tipis di dinding dan intinya hilang dari protoplas. Daerah tapis merupakan daerah noktah yang termodifikasi dan tampak sebagai daerah cekung di dinding yang berpori-pori. Pori-pori tersebut dilalui oleh plasmodesmata yang menghubungkan dua unsur tapis yang berdampingan. Sel-sel tapis merupakan sel panjang yang ujungnya meruncing di bidang tangensial dan membulat di bidang radial. Dinding lateral banyak mengandung daerah tapis yang berpori. Pada komponen bulu tapis, dinding ujungnya saling berlekatan dengan dinding ujung sel di bawahnya atau di atas sehingga membentuk deretan sel-sel memanjang yang disebut pembuluh tapis.

2) Sel Pengantar

Sel pengantar merupakan sel muda yang bersifat meristematis. Sel-sel pengantar di duga mempunyai peran dalam keluar masuknya zat-zat makanan melalui pembuluh tapis.

3) Sel Albumin

Sel albumin terdapat pada tanaman Conifer, yang merupakan sel-sel empulur dan parenkim floem, mengandung banyak zat putih telur dan terletak dekat dengan sel-sel tapis. Diduga sel-sel albumin mempunyai fungsi serupa dengan sel pengantar.

4) Parenkim Floem

Parenkim floem merupakan sel-sel hidup yang berfungsi untuk menyimpan zat-zat tepung, lemak, dan zat organik lainnya dan juga merupakan tempat akumulasi beberapa zat seperti zat tannin dan resin.

5) Serat-Serat Floem

Serat-serat floem merupakan sel-sel jaringan yang telah mengayu. Di dalam berkas pengangkut, unsur-unsur xilem dan floem selalu terdapat berdampingan atau salah satu di antaranya terletak mengelilingi unsur lain.
Kenyataan di alam menunjukkan bahwa floem selalu terdapat berpasangan dengan xilem untuk membentuk berkas pengangkut pada tumbuhan. Dalam pengamatan di bawah mikroskop, berkas pengangkut dapat dengan mudah dibedakan dengan jaringan parenkim di sekitarnya karena relatif kecil dan tanpa ruang antarsel. Hanya trakea yang sel-selnya lebih besar dibandingkan sel-sel di sekitarnya.

Unsur penyusun pembuluh floem terdiri atas dua bentuk, yaitu

  1. sel tapis (sieve plate) berupa sel tunggal dan bentuknya memanjang
  2. buluh tapis (sieve tubes) yang serupa pipa.
  • Dengan bentuk seperti ini pembuluh tapis dapat menyalurkan gula, asam amino serta hasil fotosintesis lainnya dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.

Tipe-tipe berkas pengankut

Berdasarkan posisi xylem dan floem dibedakan atas :

  1. Tipe kolateral
  2. Tipe konsentrisanaman dikotil
  3. Tipe radial

Tipe kolateral

  • Kolateral terbuka, jika diantara xylem dan floem terdapat cambium pada anggota yanaman dkotil
  • Kolateral tertutup, jikaq antara xylem dan floem tidak dijumpai kambium pada tanaman monokotil
Tipe konsentris
  • Konsentris amfikibral, apabila xylem berada ditengah dan floem mengelilingi xylem
  • Konsentris amfivasal, apabila floem ada ditengah dan xylem mengelilingi floem

Tipe radial

  • Tipe radial, xilem dan floem letaknya bergantian menurut jari-jari lingkaran

5, Jaringan Gabus


jaringan-gabus

Fungsi jaringan gabus adalah untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air, mengingat sel-sel gabus yang bersifat kedap air. Pada Dikotil, jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus atau felogen, pembentukan jaringan gabus ke arah dalam berupa sel-sel hidup yang disebut feloderm, ke arah luar berupa sel-sel mati yang disebut felem.

ORGAN TUMBUHAN

  • Organ tumbuhan biji yang penting ada 3, yakni:
  1. Akar ( Radix)
  2. Batang ( Caulis0
  3. Daun. ( Follium)
1 sampai 3 membentuk sistem organ nutritivum

Sedang bagian lain dari ketiga organ tersebut adalah modifikasinya, contoh:

  1. umbi modifikasi akar
  2. bunga modifikasi dari ranting dan daun.
  3. buah (bunga yang diserbuki)
  4. biji ada di buah
2 - 4 membentuk organ reproduktivum
Berikut akan dibahas Organ organ itu OK

AKAR

  • Asal akar adalah dari akar lembaga (radix)
  • Pada Dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang
  • Pada Monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut.
  • Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir amylum, dinamakan kolumela.

1. Fungsi Akar

  1. Untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah
  2. Dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan
  3. Menyerap air dam garam-garam mineral terlarut

2. Anatomi Akar

Pada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan terlihat bagian-bagian dari luar ke dalam.

  1. Epidermis
  2. Korteks
  3. Endodermis
  4. Silinder Pusat/Stele
Epidermis
  • Susunan sel-selnya rapat
  • Setebal satu lapis sel
  • Dinding selnya mudah dilewati air (semi permeable)
  • Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar
  • Bulu akar bertugas menyerap air dan garam-garam mineral terlarut
  • Bulu akar hanya satu sel hasil modifikasi epidermis untuk memperluas permukaan akar.

Korteks

  • Letaknya langsung di bawah epidermis
  • sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki ruang antar sel
  • Kortex adalah jaringan dasar ( parenkin) yang nantinya akan berperan sesuai jenis tanamannya.
  • Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim yang belum menebal

Endodermis

  • Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat.
  • Sel-sel endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan memben tuk seperti titik-titik, dinamakan titik Caspary.
  • Pada pertumbuhan selanjutnya penebalan zat gabus sampai pada dinding sel yang menghadap silinder pusat,
  • Bila diamati di bawah mikroskop akan tampak seperti hutuf U, disebut sel U,
  • Sel U mengalami penebalan dan impemeable sehingga memungkinkan air dapat masuk ke silinder pusat.
  • Sel-sel tersebut dinamakan sel penerus/sel peresap.

Silinder Pusat/Stele

  • Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar.
  • Terdiri dari berbagai macam jaringan :

Persikel/Perikambium

  • Merupakan lapisan terluar dari stele.
  • Akar cabang terbentuk dari pertumbuhan persikel ke arah luar.
Berkas Pembuluh Angkut/Vasis
  • Terdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari jari.
  • Pada dikotil di antara xilem dan floem terdapat jaringan kambium.

Empulur

  • Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri dari jaringan parenkim.
Perhatikan gambarnya ya ............OK

BATANG

  • Terdapat perbedaan antara batang dikotil dan monokotil dalam susunan anatominya.
  • Terlihat berkas pengangkut pada Dikotil melingkar teratur karena berkambium bertipe kolateral terbuka , sedang pada monokotil tersebar karena tidak berkambium dan tipe berkas pengangkutnya Kolateral tertutup


Batang Dikotil

Pada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam :

  1. Epidermis
  2. Kortex
  3. Penyolkong ( kolenkim - Sklerenkim)
  4. Pembuluh angkut ( Xylem - Floem)

Epidermis

  • Terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel.
  • Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya.
  • Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari kambium gabus.

Korteks

  • Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim.
Stele/ Silinder Pusat
  • Merupakan lapisan terdalam dari batang.
  • Lapisan terluar dari stele disebut kambium.
  • lkatan pembuluh pada stele disebut tipe kolateral yang artinya xilem dan floem.
  • Letak saling bersisian, xilem di sebelah dalam dan floem sebelah luar.
  • Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler, pada perkembangan selanjutnya jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas pembuluh angkut juga berubah menjadi kambium, yang disebut kambium intervasikuler.
  • Keduanya dapat mengadakan pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan bertambah besarnya diameter batang.
  • Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan hidupnya menahun,
  • Pertumbuhan menebal sekunder tidak berlangsung terus-menerus
  • Tetapi hanya pada saat air dan zat hara tersedia cukup, sedang pada musim kering tidak terjadi pertumbuhan sehingga pertumbuhan menebalnyae
  • Sehingga pada batang tampak berlapis-lapis, setiap lapis menunjukkan aktivitas pertumbuhan selama satu tahun,
  • Perapisan -perlapisan itu membentuk lingkaran tersebut dinamakan Lingkaran Tahun.

Batang Monokotil

  • Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umumnya tidak jelas.
  • Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium.
  • Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder.
  • Meskipun demikian, ada Monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan menebal sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang (Cordyline sp) dan pohon Nenas seberang (Agave sp).

DAUN

Keterangan

  1. Epidermis atas - Epidermismis bawah (dengan stomata)
  2. Parenkim Palisade ( jaringan tiang / pagar)
  3. parenkim spons ( Jaringan bunga karang)
  4. berkas pengangkut
  5. kambium
  6. Floem
  7. Xylem
  • Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung di daun.
Anatomi daun dapat dibagi menjadi 3 bagian :
Epidermis
  • Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis bawah, untuk mencegah penguapan yang terlalu besar, lapisan epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula. Pada epidermis terdapatstoma/mulut daun, stoma berguna untuk tempat berlangsungnya pertukaran gas dari dan ke luar tubuh tumbuhan.
Parenkim/Mesofil
  • Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel,
  1. parenkim palisade
  2. parenkim spons
  • (jaringan pagar) dan spons (jaringan bunga karang), keduanya mengandung kloroplast.
  • Khusus palisade memang yang digunakan dalam fotosintesis
  • Jaringan pagar sel-selnya rapat sedang jaringan bunga karang sel-selnya agak renggang, sehingga masih terdapat ruang-ruang antar sel.
  • Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar karena kloroplastnya lebih banyak daripada jaringan bunga karang.


BUNGA ( FLOS)
  • Kepala sari mengandung sperma
  • Ovarium mengandung telur terdapat di bagian dalam bunga

Sperma bergerak menuju sel telur dan terjadi fusi disebut fertilisasi

  • Fertilisasi sendiri - terjadi dalam satu bunga
  • Fertilisasi silang - Terjadi antar bunga yang berbeda

Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia

Struktur khusus sistem pencernaan hewan ruminansia :

  1. Gigi seri (Insisivus) memiliki bentuk untuk menjepit makanan berupa tetumbuhan seperli rumput.
  2. Geraham belakang (Molare) memiliki bentuk datar dan lebar.
  3. Rahang dapat bergerak menyamping untuk menggiling makanan.
  4. Struktur lambung memiliki empat ruangan, yaitu: Rumen (fermentor), Retikulum, Omasum dan Abomasum ( Lambung yang sebenarnya sehingga terjadi pencernaan enzimatis).

Pola sistem pencernaan pada hewan umumnya sama dengan manusia, yaitu terdiri atas mulut, faring, esofagus, lambung, dan usus. Namun demikian, struktur alat pencernaan kadangkadang berbeda antara hewan yang satu dengan hewan yang lain.

Sapi, misalnya, mempunyai susunan gigi sebagai berikut:
3 3 0 0 0 0 0 0 Rahang atas
M P C I I C P M Jenis gigi
3 3 0 4 4 0 3 3 Rahang bawah
I = insisivus = gigi seri
C = kaninus = gigi taring
P = premolar = geraham depan
M = molar = geraham belakang

  • Berdasarkan susunan gigi di atas, terlihat bahwa sapi (hewan memamah biak) tidak mempunyai gigi seri bagian atas dan gigi taring, tetapi memiliki gigi geraham lebih banyak dibandingkan dengan manusia
  • banyaknya gigi geraham ini sesuai dengan fungsinya untuk mengunyah makanan berserat, yaitu penyusun dinding sel tumbuhan yang terdiri atas 50% selulosa.
  • Jika dibandingkan dengan kuda, faring pada sapi lebih pendek.
  • Esofagus (kerongkongan) pada sapi sangat pendek dan lebar serta lebih mampu berdilatasi (mernbesar).
  • Esofagus berdinding tipis dan panjangnya bervariasi diperkirakan sekitar 5 cm.
  • Lambung sapi sangat besar, diperkirakan sekitar 3/4 dart isi rongga perut.
  • Lambung mempunyai peranan penting untuk menyimpan makanan sementara yang akan dimamah kembali (kedua kali).
  • Selain itu, pada lambung juga terjadi proses pembusukan dan peragian.
Lambung ruminansia terdiri atas 4 bagian, yaitu
  1. rumen
  2. retikulum
  3. omasum
  4. abomasum
Dengan ukuran yang bervariasi sesuai dengan umur dan makanan alamiahnya.
  • Kapasitas rumen 80%, retikulum 5%, omasum 7-8%, dan abomasum 7-8%.
  • Pembagian ini terlihat dari bentuk gentingan pada saat otot sfinkter berkontraksi.
  • Makanan dari kerongkongan akan masuk rumen yang berfungsi sebagai gudang sementara bagi makanan yang tertelan.
  • Di rumen terjadi pencernaan protein, polisakarida, dan fermentasi selulosa oleh enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri dan jenis protozoa tertentu.
  • Dari rumen, makanan akan diteruskan ke retikulum dan di tempat ini makanan akan dibentuk menjadi gumpalan-gumpalan yang masih kasar (disebut bolus).
  • Bolus akan Dimuntahkan kembali ke mulut untuk dimamah kedua kali.
  • Dari mulut makanan akan ditelan kembali untuk diteruskan ke omasum.
  • Pada omasum terdapat kelenjar yang memproduksi enzim yang akan bercampur dengan bolus.
  • Akhirnya bolus akan diteruskan ke abomasum, yaitu perut yang sebenarnya dan di tempat ini masih terjadi proses pencernaan bolus secara kimiawi oleh enzim.

  • Selulase yang dihasilkan oleh mikroba (bakteri dan protozoa) akan merombak selulosa menjadi asam lemak.
  • Akan tetapi, bakteri tidak tahan hidup di abomasum karena pH yang sangat rendah, akibatnya bakteri ini akan mati, namun dapat dicernakan untuk menjadi sumber protein bagi hewan pemamah biak.
  • Dengan demikian, hewan ini tidak memerlukan asam amino esensial seperti pada manusia.
Hewan seperti kuda, kelinci, dan marmut tidak mempunyai struktur lambung seperti pada sapi untuk fermentasi seluIosa.
  • Proses fermentasi atau pembusukan yang dilaksanakan oleh bakteri terjadi pada sekum yang banyak mengandung bakteri.
  • Proses fermentasi pada sekum tidak seefektif fermentasi yang terjadi di lambung.
  • Akibatnya kotoran kuda, kelinci, dan marmut lebih kasar karena proses pencernaan selulosa hanya terjadi satu kali, yakni pada sekum.
  • Sedangkan pada sapi proses pencernaan terjadi dua kali, yakni pada lambung dan sekum yang kedua-duanya dilakukan oleh bakteri dan protozoa tertentu.
  • Pada kelinci dan marmut, kotoran yang telah keluar tubuh seringkali dimakan kembali.
  • Kotoran yang belum tercerna tadi masih mengandung banyak zat makanan, yang akan dicernakan lagi oleh kelinci.
  • Sekum pada pemakan tumbuh-tumbuhan lebih besar dibandingkan dengan sekum karnivora.
  • Hal itu disebabkan karena makanan herbivora bervolume besar dan proses pencernaannya berat, sedangkan pada karnivora volume makanan kecil dan pencernaan berlangsung dengan cepat.
Usus pada sapi sangat panjang, usus halusnya bisa mencapai 40 meter. Hal itu dipengaruhi oleh makanannya yang sebagian besar terdiri dari serat (selulosa).
  • Enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri ini tidak hanya berfungsi untuk mencerna selulosa menjadi asam lemak, tetapi juga dapat menghasilkan bio gas yang berupa CH4 yang dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif.
  • Tidak tertutup kemungkinan bakteri yang ada di sekum akan keluar dari tubuh organisme bersama feses, sehingga di dalam feses (tinja) hewan yang mengandung bahan organik akan diuraikan dan dapat melepaskan gas CH4 (gas bio)
  • Pencernaan karbohidrat dimulai di mulut, dimana bahan makanan bercampur dengan ptialin, yaitu enzim yang dihasilkan oleh kelenjar saliva (saliva hewan ruminansia sama sekali tidak mengandung ptyalin).
  • Ptialin mencerna pati menjadi maltosa dan dekstrin.
  • Pencernaan tersebut sebagian besar terjadi di mulut dan lambung.
  • Mucin dalam saliva tidak mencerna pati, tetapi melumasi bahan makanan sehingga dengan demikian bahan makanan mudah untuk ditelan.
  • Mikroorganisme dalam rumen merombak selulosa untuk membentuk asam-asam lemak terbang.
  • Mikroorganisme tersebut mencerna pula pati, gula, lemak, protein dan nitrogen bukan protein untuk membentuk protein mikrobial dan vitamin B.
  • Tidak ada enzim dari sekresi lambung ruminansia tersangkut dalam sintesis mikrobial.
  • Amilase dari pankreas dikeluarkan ke dalam bagian pertama usus halus (duodenum) yang kemudian terus mencerna pati dan dekstrin menjadi dekstrin sederhana dan maltosa.
  • Enzim-enzim lain dalam usus halus yang berasal dari getah usus mencerna pula karbohidrat.
Enzim-enzim tersebut adalah

1. Sukrase (invertase) yang merombak sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.

2. Maltase yang merombak maltosa menjadi glukosa

3. Laktase yang merombak laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
Dari data diatas dapat dirangkum bahwa
Pada hewan memamah biak, lambungnya terbagi menjadi 4 bagian, yaitu:

  1. Rumen: bagian lambung tempat penghancuran makanan secara mekanis
  2. Retikulum: bagian lambung tempat pencernaan selulosa oleh bakteri
  3. Omasum: bagian lambung tempat pencernaan secara mekanik
  4. Abomasum: bagian lambung tempat terjadinya pencernaan secara kimiawi dengan bantuan enzim dan HCl yang dihasilkan oleh dinding abomasum
Dengan demikian, bagian lambung hewan memamah biak yang serupa dengan lambung manusia adalah abomasum OK